TEHERAN, cinews.id – Iran melakukan pembalasan atas serangkaian pembunuhan terhadap tokoh yang dilakukan Israel. Mulai Rabu (2/10/2024) dini hari WIB, Iran melepaskan ratusan rudal ke beberapa wilayah Israel, termasuk menargetkan markas intelejen Mossad.
Dilansir media Iran Tehran Times, menyebut ada 400 rudal dilepaskan dari Isfahan, Tabriz, Khoramabad, Karaj, dan Arak. Meski, Israel hanya menyebut sekitar 18 rudal yang dilancarkan Iran ke beberapa wilayah Israel selatan dan tengah.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa selama ini mereka sudah menahan diri tidak menyerang Israel. Negara zionis tersebut membunuh pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli.
Saat menyerang Lebanon pada tanggal 27 September, Israel juga membunuh Brigadir Jenderal Iran Abbas Nilforoushan. Abbas merupakan penasihat militer Iran di Lebanon. Israel juga membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah dan tujuh tokoh lainnya.
Serangan pembalasan Iran itu membuat waga ketakutan. Dalam beberapa video dan foto yang beredar terlihat bagaimana warga Israel berusaha mencari tempat aman. Mereka berlindung di area terdekat.
Ledakan terdengar di sebagian besar wilayah Israel, dari Yerusalem dan Lembah Yordan. Para wartawan di televisi pemerintah berbaring di tanah selama siaran langsung. Menurut media Israel Times of Israel, satu roket menghantam sebuah sekolah di Gadera, di Israel bagian tengah menyebabkan kerusakan parah.
Orang-orang berlindung di pinggir jalan saat sirene berbunyi sebagai peringatan adanya rudal dari Iran di jalan bebas hambatan di Shoresh, 1 Oktober 2024.
“Saya merasakan serangkaian ledakan besar di dekat rumah saya di Tel Aviv utara, tidak jauh dari markas besar Mossad, badan intelijen asing, dan Unit 8200, badan intelijen sinyal dan siber. Seluruh rumah bergetar.”kata warga Israel.
Sebelumnya dalam pesan yang dibagikan di X (sebelumnya Twitter), Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah mengirimkan peringatan keras kepada Israel. Serangan rudal Iran terhadap Israel terjadi sebagai respons terhadap pembunuhan beruntun oleh Israel di dalam dan di luar Iran.
Pezeshkian menekankan serangan itu diambil untuk membela kepentingan dan warga negara Iran dalam menghadapi agresi yang berulang. Dia memperingatkan bahwa meskipun Iran tidak menginginkan perang, Iran tidak akan ragu untuk berdiri teguh melawan ancaman apa pun.
“Netanyahu harus tahu bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi dalam menghadapi ancaman apa pun, kami akan menanggapi dengan tegas,” tulis Pezeshkian.
Dia juga menekankan bahwa Israel harus memperhatikan pesan tersebut, dengan mencatat bahwa tindakan yang diambil hanyalah sebagian kecil dari kemampuan Iran. “Ini hanya sekilas kekuatan kami. Jangan terlibat dalam konflik dengan Iran.”
Dua warga Israel terluka akibat pecahan peluru dan puing yang jatuh sehingga menyebabkan kerusakan dan memicu kebakaran di daerah tersebut.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengklaim ada dampak “terisolasi” di Israel tengah dan beberapa dampak lainnya di Israel selatan. Mereka menekankan bahwa tidak ada kerusakan pada “kompetensi” Angkatan Udara Israel dalam serangan itu, dan mengatakan pesawat IAF, pertahanan udara, dan kontrol lalu lintas udara beroperasi secara normal.
Mendapat serangan, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu balik mengancam.
“Mereka akan mengerti, siapa pun yang menyerang kami, Israel akan menyerangnya.”pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.