Dunia  

Rumah Kediaman Presiden Peru Digrebek Terkait Kasus Kepemilikan Jam Tangan Mewah

LIMA – Tim penyelidik Peru menggerebek rumah kediaman presiden dengan palu godam dalam penggerebekan yang berkaitan dengan dugaan kepemilikan jam tangan mewah.

Mengutip dari Irish Examiner, Sabtu, 30 Maret 2024, Dina Boluarte sedang berada di fase penyelidikan awal atas dugaan memiliki koleksi jam tangan mewah yang dirahasiakan sejak ia menjabat sebagai wakil presiden dan menteri inklusi sosial pada Juli 2021, dan kemudian menjadi presiden pada Desember 2022.

Awalnya, Boluarte mengeklaim kepemilikan setidaknya satu jam tangan Rolex yang diperoleh melalui “keuntungan pribadi” sejak usia 18 tahun, dan menyerukan media untuk tidak menyelidiki urusan personal.

Awal pekan ini, Jaksa Agung Peru Juan Villena mengkritik permintaan Boluarte untuk menunda kehadirannya di pengadilan selama dua minggu, dan menekankan kewajibannya untuk bekerja sama dalam penyelidikan.

Gejolak politik bukanlah hal baru di Peru, yang telah dipimpin enam presiden dalam lima tahun terakhir.

Namun banyak yang melihat pernyataan Boluarte baru-baru ini bertentangan dengan janjinya untuk berbicara jujur kepada jaksa, sehingga memperburuk krisis politik yang timbul dari dugaan kepemilikan jam tangan Rolex yang tidak dapat dijelaskan.

Jaksa Agung mengatakan Boluarte harus segera menunjukkan ketiga jam tangan Rolex tersebut untuk diselidiki, dan memperingatkan agar ketiganya tidak dibuang atau dimusnahkan.

Boluarte, seorang pengacara berusia 61 tahun, naik jabatan dari pejabat distrik sederhana menjadi wakil presiden di bawah Presiden Pedro Castillo di bulan Juli 2021, dan menjabat sebagai presiden pada Desember 2022 setelah pemakzulan Castillo usai ia berusaha membubarkan kongres dan memerintah melalui dekrit.

Setidaknya 49 orang tewas dalam aksi protes terkait kekacauan politik tersebut.

Kritikus menuduh pemerintahan Boluarte mengambil sikap otoriter karena menghalangi tuntutan pemilu dini dan bekerja sama dengan anggota kongres untuk menyusun undang-undang yang mengancam independensi sistem peradilan Peru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights