International Sustainability Forum Hasilkan 14 MoU Terkait Energi Hijau dan Transportasi Berkelanjutan

JAKARTA, cinews.id – Indonesia semakin mempertegas komitmennya dalam agenda keberlanjutan global melalui kesuksesan pelaksanaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Forum yang berlangsung selama dua hari, pada 5-6 September 2024, menghasilkan 14 Nota Kesepahaman (MoU) terkait energi hijau, transportasi berkelanjutan, dan transisi energi, yang memperkokoh peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ekonomi berkembang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Screenshot

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam pidato penutupnya menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang sebagai solusi utama untuk menanggulangi krisis iklim.

“Transisi energi adalah proses kompleks tanpa jalan pintas. Namun, melalui kerja sama yang erat, saya yakin gagasan-gagasan yang muncul selama forum ini akan diterjemahkan menjadi aksi nyata,” kata Luhut dikutip dari Infopublik.id, Ahad (8/9/2024).

Deputi Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam membangun kolaborasi lintas negara untuk solusi keberlanjutan yang berdampak langsung pada masyarakat. Fokus pada solusi praktis, menurut Rachmat, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global itu.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sengkol di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Pendanaan untuk bisnis berkelanjutan

Wakil Ketua Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menambahkan bahwa ISF 2024 berhasil menjembatani kesenjangan pendanaan untuk bisnis berkelanjutan. Menurutnya, forum ini menjadi platform yang efektif dalam memobilisasi pendanaan hijau dan mendorong praktik bisnis ramah lingkungan.

“Saya optimis bahwa ISF 2024 membuka peluang besar bagi dunia usaha untuk berperan aktif dalam pendanaan hijau,” ujarnya.

Dengan lebih dari 7.000 peserta dari 53 negara, jumlah peserta ISF 2024 meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Forum itu menjadi langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan, dan diharapkan akan terus berkembang, dengan rencana penyelenggaraan ISF 2025 di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights