LDII Mengaku Diminta Presiden Jokowi Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

JAKARTA, cinews.id – Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Chriswanto Santoso mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendukung pemerintahan baru. Yakni, dengan ikut berpartisipasi dan berkontribusi aktif.

“Kemudian kami meminta petunjuk beliau, arahan beliau adalah beliau meminta supaya LDII mendukung pemerintah baru nanti, ikut berpartisipasi bahkan ikut berkontribusi terhadap pemerintahan yang baru,” kata Chriswanto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Alasannya, kata Chriswanto, pemerintahan baru memiliki kelebihan yakni berkesinambungan dengan pemerintah sebelumnya. Sehingga, LDII diharapkan lebih berperan di dalamnya dan lebih menunjukkan kontribusinya.

“Sehingga kalau ini bisa dikerjakan bersama-sama kekuatan ormas, kekuatan politik, Insya Allah harapan kita ini akan menjadi lebih optimal dalam melaksanakan itu,” kata Chriswanto.

Presiden Jokowi juga meminta LDII untuk menyosialisasikan stabilitas keamanan. Hal itu dianggap penting, karena pembangunan tidak bisa berjalan tanpa stabilitas keamanan.

“Itu arahan beliau dan beliau jg berterimakasih atas bantuan LDII selama ini di dalam melakukan kerja sama dengan kekuatan otoritas dari segala macam bidang. Sehingga ada kontribusi nyata yang sudah bisa kita laksanakan,” kata Chriswanto.

LDII juga diminta menghadap Menteri Pertahanan, yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal itu dimaksudkan supaya silaturahmi terjalin antarkedua pihak.

“Supaya kesinambungan tadi. Dan insyaallah ini sudah diatur untuk kami bisa mendapat itu,” kata Chriswanto.

Kemudian LDII juga diminta mengajukan berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara. Dalam hal ini untuk membangun kantor perwakilan di IKN.

“Karena (lahan) IKN ini bukan hak milik. Tapi beliau minta satu cepat dibangun. Siap. Jadi mengajukan cepat dibangun kantor, supaya di sana ada perwakilan dari LDII,” kata Chriswanto.

Chriswanto mengungkapkan, dalam pertemuan itu tidak ada pembahasan soal izin pertambangan saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana hari ini. Ia menekankan LDII akan mencoba berpikir sistematis sebelum siap mengambil tawaran izin usaha pertambangan.

“Tadi tidak dibahas karena kami sudah membuat statement untuk mikir tambang ini. Kami tidak bisa grusa grusu untuk tiba tiba konsesi tambang itu kita ambil,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights