Indofarma Menjaminkan Aset Tanah dan Bangunan Kepada Bio Farma Untuk Melunasi Utang Perseroan

JAKARTA – PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) telah menjaminkan aset berupa tanah dan bangunan kepada Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), dengan tujuan melunasi utang perseroan kepada induk usahanya sebesar Rp604,08 miliar.

Keputusan ini diambil karena BUMN Farmasi tersebut sedang mengalami masalah keuangan yang cukup serius, tercatat dengan ekuitas negatif sebesar Rp385,17 miliar per 30 September 2023, serta mengalami rugi bersih sebesar Rp464,44 miliar dalam periode yang sama.

Adapun per September total liabilitas perseroan mencapai Rp1,6 triliun, termasuk pinjaman-pinjaman yang telah disepakati antara Indofarma dan Bio Farma dengan total nilai Rp597,75 miliar.

“Dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan, sejak Mei 2023, perseroan tidak dapat melakukan pembayaran bunga atas seluruh perjanjian pinjaman tersebut, sehingga perseroan memiliki kewajiban bunga sampai dengan jatuh tempo sebesar Rp111,83 miliar hingga dengan pembayaran bunga terakhir pada 30 September 2028 kepada Bio Farma,” Kata Direktur Utama Indofarma, Yeliandriani dalam Keterbukaan Informasi Perseroan, Selasa (26/3/2024).

Pinjaman tersebut terbagi dalam lima perjanjian yang berlangsung antara periode 3 November 2023 hingga 19 Januari 2024.

Langkah penjaminan aset ini menjadi salah satu strategi yang diambil untuk menyelesaikan kewajiban utang yang signifikan serta memperbaiki kondisi keuangan BUMN Farmasi.

Setelah gagal membayar bunga utang tersebut, Indofarma dan Bio Farma sepakat untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian kewajiban perseroan.

Salah satunya adalah dengan memberikan skema pembayaran secara bertahap untuk melunasi bunga tunggakan kepada Bio Farma.

Pada tanggal 21 Maret 2024, perseroan menandatangani akta pemberian jaminan atas dua aset yang dimilikinya.

Aset tersebut berupa dua sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah dan bangunan, yang pertama seluas 126.275 meter persegi di Cikarang Barat, Bekasi, dengan nilai taksiran sebesar Rp508,91 miliar, dan yang kedua seluas 11.250 meter persegi di Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, dengan taksiran Rp224,33 miliar.

Pemberian jaminan tersebut bertujuan untuk menjamin pelunasan kewajiban perseroan sebesar Rp604,08 miliar, atau sejumlah uang yang dapat ditentukan di kemudian hari sesuai perjanjian pinjaman.

Yeliandriani juga memaparkan bahwa berdasarkan Laporan Keuangan September 2023, nilai total aset perseroan tercatat sebesar Rp1,21 triliun, sehingga nilai aset yang dijaminkan kepada Bio Farma mencapai Rp724,89 miliar atau 59,81 persen dari total aset perseroan.

Transaksi ini dianggap sebagai transaksi afiliasi karena perseroan dan Bio Farma memiliki hubungan afiliasi, dimana Bio Farma merupakan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan sebesar 80,66 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights