POLEWALI MANDAR, cinews.id – Selama sebulan terakhir stok MinyaKita di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, langka. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Polewali Mandar, Andi Chandra Sigit menduga langkanya stok MinyaKita, karena ada pihak spekulan yang sengaja menimbun stok yang banyak dan memanfaatkan momen di tengah isu kenaikan HET MinyaKita oleh pemerintah.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Perum Bulog dan melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap agen distributor di wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) pun menyatakan akan menindak tegas agen yang kedapatan menimbun MinyaKita. Sanksi tegas yang diberikan yakni akan mencabut izin usaha agen tersebut secara permanen, jika menemukan ada agen nakal yang menjual MinyaKita di atas harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah.
Dari informasi yang di himpun media cinews.id di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Polewali Mandar, stok MinyaKita menjadi langka. Kondisi ini telah terjadi sejak satu bulan terakhir, dan kalupun ada harganya melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Untuk di ketahui, saat ini harga MinyaKita kemasan 1 liter dijual oleh pedagang dengan harga Rp17.000, padahal harga HET-nya adalah Rp14.000. Sementara kemasan 2 liter dijual dengan harga Rp34.000.
Menurut salah seorang pedagang pasar tradisional di Kabupaten Polewali Mandar, kondisi ini telah terjadi sekitar 1 bulan terakhir. Pedagang mengaku menjual harga MinyaKita di atas HET, karena harga yang mereka dapatkan dari agen distributor memang sudah tinggi yakni Rp16.000 per liter.
Eksplorasi konten lain dari Cinews.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.