Opini  

Surya Paloh Politisi Ulung

JAKARTA – Pemilihan Presiden (Pilpres) seolah telah selesai setelah Surya Paloh mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto. Sekalipun masih ada upaya gugatan hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK), gemanya tidak lagi luas karena tidak ada sponsor yang sekuat Surya Paloh.

Langkah Surya Paloh itu meredam situasi dengan cepat. Ia langsung mengucapkan selamat kepada Prabowo beberapa saat setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo sebagai pemenang Pilpres. Padahal Surya memiliki jagoan sendiri, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang masih akan berjuang melalui jalur hukum ke MK.

Pengakuan Surya, tentu saja, sangat membesarkan hati Prabowo Subianto. Ia segera mengunjungi kantor Surya di Nasdem Tower pada Jumat ini.

“Ketua Umum NasDem Pak Surya Paloh langsung mengucapkan selamat. Dan untuk menghormati ucapan tersebut saya datang dan diterima hari ini di markas Partai NasDem,” kata Prabowo saat konferensi pers usai bertemu Surya Paloh.

Prabowo menyebut Surya sebagai sahabat lama, sejak usia muda. Dengan sama-sama bertambah usia, dia dan Surya Paloh seharusnya semakin bertambah bijaksana.

“Saya kenal beliau sahabat lama. Dulu biasa sebagai anak muda, punya sikap-sikap keras. Beliau juga keras, saya juga,” kata Prabowo.

Surya Paloh menyambut hangat tamunya, jenderal bintang empat itu. Ia menyebut kunjungan Prabowo menjadi pengingat perjalanan panjang persahabatan dirinya dengan Prabowo yang sudah berlangsung 40 tahun.

“Jadi amat sangat wajar Pak Prabowo tetap menginginkan semangat persahabatan 40 tahun ini bisa terjaga baik,” ujar Surya.

Dalam pertemuan itu, kedua tokoh ini bahkan sudah menjjaki kemungkinan kerjasama ke depan.

“Kita lihat perkembangan ke depan,” kata Surya kepada awak media setelah mengantar tamunya itu.

Menurut Surya, kemungkinan NasDem bergabung dengan kubu Koalisi Indonesia Maju masih setengah-setengah. Dia juga menilai ajakan dari Prabowo itu merupakan penghargaan kepada Partai NasDem.

“Itu fifty-fifty possibility-nya,” kata Surya Paloh.

Sementara Prabowo sendiri mengaku selalu mengajak Surya Paloh untuk bergabung dengan kubu atau koalisi politiknya. Ia menekankan pentingnya para elit atau pemimpin bersikap rukun.

“Saya selalu menawari, selalu mengajak,” kata Prabowo saat konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem tersebut.

Bagi Surya tentu tidak ada ruginya. Jika ia memutuskan bergabung dengan pemerintahan Prabowo, maka Nasdem kembali masuk pemerintahan seperti pada masa Presiden Joko Widodo. Tentu saja akan membawa banyak keuntungan. Ketimbang berada di luar pemerintahan, apalagi bersikap oposisi, terlalu besar konsekuensinya, dari segi politik dan ekonomi.

Selama mengusung Koalisi Perubahan dengan menjagokan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, tentu banyak suka dukanya. Pahit getirnya. Material dan non-materiel. Pada masa itu dua Menteri dari Nasdem ditahan karena kasus korupsi. Menkominfo Jhonny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ini pasti pengalaman pahit bagi Nasdem dan Surya, termasuk dampak politik dan ekonominya.

Tapi Surya itu politisi ulung. Sekalipun mengusung koalisi yang berseberangan dengan pemerintah, hubungannya dengan Presiden Jokowi tampak baik-baik saja. Ia terlihat beberapa kali melakukan pertemuan khusus dengan Jokowi, termasuk setelah pemungutan suara Pemilu lalu.

Publik memang bisa salah persepsi. Pandangan umum melihat Surya sebagai tokoh besar, seperti batu karang yang tegar dalam berjuang. Apapun resiko politik dan ekonominya. Karenanya, publik pendukung pasangan Anies – Muhaimin tidak mudah mengerti, mengapa Surya cepat menyelamati kemenangan Prabowo, sementara Capres yang ia dukung masih berjuang mencari keadilan.

Kekecewaan pendukung AMIN itu, antara lain, terlihat di markas Timnas AMIN di Menteng, Jakarta Pusat Kamis lalu. Seorang relawan menurunkan bendera Nasdem di halaman markas itu sebagai ungkapan kekecewaannya terhadap pernyataan Surya Paloh.

Zaky Huda, pria yang menurunkan bendera Partai Nasdem itu, mengaku spontan saja karena kecewa atas sikap Surya Paloh.

“Karena beliau sudah berkoalisi, berkumpul dengan mereka. Bergabung gitu kan,” kata Zacky usai melakukan aksinya.

Sukarelawan seperti Zacky tentu banyak jumlahnya. Mereka mendukung upaya hukum Timnas AMIN ke Mahkamah Konstitusi dan berharap memperoleh keadilan. Sangat mungkin mereka lebih kecewa lagi bila nanti Surya Paloh membawa Nasdem merapat ke pemerintahan Prabowo, memperoleh jatah beberapa pos menteri kabinet, dan Surya Paloh berkibar diantara para elit kekuasaan.

Politik memang bukan soal kesetiaan. Konon politik lebih bicara soal kepentingan. Itu yang abadi, kata para cerdik pandai.

Orang boleh kecewa, apalagi para relawan AMIN. Tapi itulah Surya Paloh, tokoh politik yang selama ini dikenal selalu bicara keras, tegas dan tanpa tedeng aling-aling. Itu salah satu kelebihannya. Tidak mudah ditiru tokoh politik lainnya. Bahwa banyak orang terkecoh dan kecewa, itu soal lain lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights