Program Makan Siang Gratis Berubah Jadi Makan Bergizi Gratis, Ini Alsannya

BALAM, cinews.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan alasan program makan siang gratis berubah jadi makan bergizi gratis menuai perhatian masyarakat.

Menurut Prabowo, program unggulan yang dinamai dengan makan siang gratis tersebut memiliki istilah lain yang lebih tepat yakni makan bergizi gratis untuk anak, Prabowo pun sempat menyampaikan bahwa alasan perubahan nama makan siang gratis jadi makan makan bergizi gratis itu dilakukan demi fleksibilitas pelaksanaan program.

“Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya,” ucap Prabowo, Kamis 25/5/2024) dikutip dari kanal YouTube tvOneNews.

Menurut Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Budiman Sudjatmiko, Ada dua alasan perubahan nama program makan siang gratis.

Alasan pertama seperti yang disampaikan Prabowo yakni fleksibilitas yang didasarkan pada waktu pemberian makanan.

“Ya, sekarang makan bergizi gratis bukan berarti rencana awal makan siang gratis itu tidak bergizi, cuma waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi ada dua kemungkinan, bisa diganti makan pagi untuk sarapan,” jelas Budiman Sudjatmiko, dikitp, Rabu (29/5/2024).

Alasan kedua, kata Budiman, adalah terkait penghematan anggaran. Nama program dinilai akan berdampak pada bagaimana realisasi program tersebut oleh pemerintah. Ia mengaku pihaknya tengah melakukan perhitungan terhadap realisasi program tersebut.

“Waktu Pak Prabowo masih kampanye kan (anggaran makan gratis) sekitar Rp400 triliun rupiah pertahun, kira-kira gitu ya, tapi itu dengan asumsi asupan makanannya dari mana saja. Tapi setelah kita hitung, ada kemungkinan kita bisa memangkasnya sampai separuhnya,” jelasnya.

Selain perubahan nama, Budiman juga mengatakan adanya perubahan konsep pengelolaan khususnya dari sumber pangan yang semula direncanakan impor jadi dilakukan proses produksi dalam negeri. Pihaknya juga mempertimbangkan desa sebagai sumber produksi dan pemasok makanan.

“Bahkan 80 persen kebutuhan program makan bergizi bisa dipenuhi oleh desa-desa di provinsi yang bersangkutan,” katanya.

Tidak hanya memangkas biaya produksi, rencana tersebut juga akan memangkas biasa distribusi. Pola produksi juga dinilai akan mendongkrak ekonomi di desa.

Selain itu disebut akan ada rencana pembukaan sawah baru dengan luas mencapai 650 ribu hektare, serta pembangunan kandang ternak baru sebanyak 50 ribu buah sampai 2029 hingga program terlaksana penuh.

“Kita proyeksikan kalau berskala penuh 82 juta orang di 2029, itu bisa membuat produktivitas yang tinggi dengan 650 ribu hektare lahan sawah baru untuk program makan bergizi ini, kemudian 50 ribu kandang baru untuk beternak bagi pasokan daging,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights