Lampung, CINEWS.ID – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung mencatat sepanjang Januari hingga Oktober 2025 sebanyak 465 kasus baru HIV ditemukan. Jumlah itu berasal dari total 33.985 populasi berisiko yang telah menjalani tes HIV di berbagai fasilitas layanan kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kota Bandar Lampung, Liskha Sari Sandiaty, menjelaskan dari total temuan tersebut, 360 kasus berasal dari kelompok SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan 150 kasus dari non-SPM.
“Untuk kelompok SPM, terdapat 17 ibu hamil positif HIV, 47 pasien TBC positif HIV, 38 pasien IMS, 5 pekerja seks perempuan (WPS), 242 lelaki seks dengan lelaki (LSL), 10 waria, dan 1 pengguna napza suntik (penasun),” kata Liskha dalam keterangannya yang dikutip, Kamis (13/11/2025).
Sementara itu, kasus dari kelompok non-SPM mencakup 40 pelanggan PS, 24 pasangan berisiko, 7 pasangan ODHIV, 2 anak dari ibu ODHIV, 1 calon pengantin, dan 30 dari populasi umum.
Lebih lanjut, Liskha menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya memperkuat layanan HIV/AIDS di seluruh fasilitas kesehatan. Fokus utamanya adalah monitoring dan evaluasi terhadap fasyankes yang belum optimal dalam tata laksana pengobatan dan pencatatan pelaporan SIHA 2.1 agar dapat dilakukan secara real time dan tepat waktu.
Selain itu, Diskes juga memastikan ketersediaan logistik anti retroviral (ARV) dan non-ARV secara berkesinambungan, menelusuri ODHIV yang putus pengobatan (LFU), serta memperkuat pencegahan penularan ibu ke anak (PIMS HIV/AIDS) melalui kolaborasi lintas sektor.
“Sinkronisasi program antar-OPD menjadi penting agar setiap kegiatan memiliki arah yang sama, yakni mencegah dan menekan kasus HIV/AIDS di Bandar Lampung,” jelas Liskha.
Diskes juga akan melakukan validasi data capaian skrining HIV, evaluasi pengobatan, dan memperluas jejaring layanan HIV/AIDS berbasis fasilitas kesehatan pemerintah, swasta, maupun komunitas di tingkat kabupaten/kota.
Dengan langkah terintegrasi ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung menegaskan komitmennya untuk memperkuat deteksi dini, pengobatan, dan pencegahan HIV/AIDS guna menekan laju penularan di wilayah perkotaan dengan populasi risiko tinggi.
Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

