Warga Lampung Utara Keluhkan Soal Dampak Ekonomi dari Program MBG

Lampung, CINEWS.ID – Warga Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mengeluhkan mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mulai berjalan di wilayah mereka. Adapun Permasalahan yang dikeluhkan adalah soal pengawasan, hingga kualitas makanan yang diterima para siswa.

Menurut keterangan Sutari salah satu warga Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi Selatan, bahwa secara konsep, program MBG sangat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan asupan gizi. Namun, menurutnya, tanpa pengawasan yang ketat, program ini berpotensi disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

“Program MBG ini sebenarnya sangat bagus. Namun perlu pengawasan ketat, terutama dari DPRD Lampung Utara. Kami sebagai warga dan orang tua wali berharap dewan ikut mengawasi agar pelaksanaannya sesuai prosedur,” katanya kepada media, Senin (10/11/2025).

Selain itu, menurut Sutari, soal tenaga kerja dan dampak ekonomi di sekitar lokasi dapur MBG. Ia menyebut, sebagian pekerja dapur bukan berasal dari warga setempat, sementara harga sejumlah kebutuhan pokok justru mengalami kenaikan.

“Banyak pekerja dapur bukan warga sekitar. Ditambah bahan baku yang banyak diborong untuk kebutuhan MBG, membuat harga di pasar naik,” jelasnya.

Menurutnya, sejak program makan gratis bergulir, harga sembako di pasaran meningkat cukup signifikan.

“Minyak goreng yang sebelumnya Rp17.000 kini jadi Rp19.500. Para ibu rumah tangga banyak mengeluh karena harga kebutuhan pokok naik. Pedagang beralasan, MBG membuat permintaan meningkat,” tambahnya.

Warga berharap pemerintah daerah bersama DPRD segera melakukan evaluasi agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tetap tepat sasaran, bermanfaat, dan tidak menimbulkan dampak ekonomi di tingkat masyarakat bawah.


Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.