Menkeu Purbaya Menanggapi Pernyataan Menteri UMKM Soal Adanya Oknum Bea Cukai yang Meloloskan Barang Ilegal

Jakarta, CINEWS.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman terkait dugaan adanya oknum Bea Cukai yang meloloskan barang ilegal masuk ke Indonesia.

Purbaya menyayangkan pernyataan tersebut disampaikan kepada media, bukan langsung kepada dirinya.

Dia menegaskan, laporan semacam itu seharusnya disampaikan langsung agar dapat segera ditindaklanjuti.

“Oh, Pak Maman bilang gitu? Kenapa enggak lapor saya, kenapa lapornya sama Anda (wartawan)? Kalau lapor sama saya, saya beresin,” ungkap Purbaya saat ditemui usai acara 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis, 16 Oktober.

Purbaya menegaskan, pihaknya serius melakukan pembenahan di lingkungan Bea Cukai dan saat ini sedang mengidentifikasi oknum yang terlibat dalam pelanggaran apapun agar bisa diproses sesuai ketentuan.

“Sebelah mana pemainnya, siapa, nanti kita beresin. Saya sedang giatkan lagi Bea Cukai untuk me-list atau memperbaiki kinerjanya. Jadi pertama kita list pemainnya siapa-siapa aja sih, nanti kita tangkap, kita proses satu-satu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Purbaya kembali menekankan pentingnya koordinasi langsung antar Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menangani masalah seperti ini.

“Jadi apalagi kalau Pak Maman ada permasalahan seperti itu, kasih tau saya, jangan kasih tau Anda. Nanti saya beresin gitu. Nanti tolong kasih tau dia ya,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa pelaku UMKM di Indonesia tengah menghadapi tekanan berat akibat membanjirnya produk impor asal Tiongkok.

Di tengah tantangan tersebut, ia menyatakan bahwa tugasnya adalah melindungi serta memastikan UMKM tetap mampu bertahan dan berkembang.

Namun, Maman menyoroti adanya oknum pegawai Bea Cukai yang diduga menyalahgunakan wewenang, sehingga barang-barang ilegal dapat masuk ke Indonesia secara tidak sah, sehingga memperparah persaingan yang dihadapi UMKM lokal.

“Kita tahu bahwa masih banyaknya oknum-oknum di Bea Cukai yang bermain. Saya sebut oknum ya, saya tidak sebut institusi, yang bermain. Akhirnya barang-barang selundupan atau pun barang-barang yang katanya ilegal tetapi disebut legal juga banyak masuk. Ini yang akhirnya membuat usaha mikro, kecil, menengah kita jadi nggak mampu bersaing,” tuturnya.

Di sisi lain, Maman mengusulkan agar UMKM didorong untuk menciptakan produk-produk yang serupa dengan barang branded yang populer di pasar, seperti yang dilakukan oleh produsen di Tiongkok.

“Ya udah kita dorong para pengrajin-pengrajin tas kita, membuat produk yang sama seperti produk-produk tas branded dalam hal ini, tas-tas China itu. Misalnya namanya apa tuh, Louis? Louis Vuitton. Ya gua sarankan kita buat barangnya sama kurang lebih, tapi namanya kita sebut Louis Vuttong,” tuturnya.

Menurut Maman, pendekatan seperti itu bisa dianggap sebagai bentuk kreativitas dan menekankan bahwa Indonesia tidak boleh pasif dalam menghadapi dominasi produk asing dan harus berani mengambil langkah yang melindungi industri dalam negeri.

 


Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.