Jakarta, CINEWS.ID – Era teknologi informasi dan komunikasi telah membawa peradaban manusia ke babak baru yang penuh tantangan sekaligus peluang. Namun, di sisi lain, sejarah membuktikan bahwa setiap transformasi dan inovasi besar selalu membawa dua sisi, yakni potensi peluang dan ancaman yang berbahaya.
Hal itu dikatakan Deputi 3 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Ojat Darojat dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Venturing into Tech-Driven Future with Human-Centered Leadership” di kampus Tanri Abeng University pada, Sabtu (6/9/2025).
Menurutnya, tanpa peta kemanusiaan yang didukung nilai-nilai luhur kehidupan bersama, arah dan kemajuan teknologi bisa menyesatkan. Salah satu ancaman tersebut terungkap dalam ajang World Economic Forum tahun 2023 lalu. Dalam laporan Future of Jobs Report 2023, diperkirakan bahwa sekitar 85 juta jabatan dan pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi pada 2025.
“Ini bukan ancaman, tapi peringatan keras,” kata Ojat dalam keterangan yang diterima, Ahad (7/9/2025)
Menurut Ojat, tanpa upaya reskilling atau peningkatan keterampilan yang masif, Indonesia akan menghadapi krisis pengangguran dan ketimpangan sosial yang besar. Karena itulah, langkah yang paling tepat adalah melakukan investasi pada manusia — bukan hanya pada mesin dan teknologi.
“Perusahaan seperti Siemens telah menginvestasikan lebih dari 500 juta Euro per tahun untuk program pelatihan dan pendidikan karyawannya. Ini dilakukan untuk memastikan mereka tetap relevan di setiap tahapan peradaban,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) ke-X yang berlangsung di Ballroom Mayapada, Tanri Abeng University, Jakarta. Acara ini turut dihadiri Wakil Ketua MPR RI Mohammad Eddy Dwiyanto Soeparno, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah, Kepala LLDIKTI Wilayah III Henri Togar Hasiholan Tambunan, serta undangan lainnya.
Himmatul Aliyah menyampaikan harapannya agar lulusan perguruan tinggi tidak hanya berorientasi pada pencarian kerja, tetapi juga mampu menjadi pencipta lapangan kerja baru.
Ia turut membagikan pengalaman pribadinya dalam memanfaatkan berbagai peluang.
“Manfaatkan berbagai event untuk berbisnis, misalnya berdagang. Jangan takut dagangan tidak laku,” katanya.
Sementara itu, Plt. Rektor Tanri Abeng University Suyanto, memberikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh lulusan. Ia menyebut hari wisuda sebagai momen istimewa yang penuh dengan perjuangan dan ketekunan.
“Saya berharap para lulusan dapat menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, yang akan mengantarkan mereka pada kesuksesan di masa depan,” ujarnya.
Sebanyak 230 wisudawan dan wisudawati dari berbagai program studi secara resmi menyandang gelar sarjana dan pascasarjana pada hari ini. Acara berlangsung dengan khidmat, diikuti dengan prosesi wisuda, pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik, serta hiburan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tanri Abeng University.