Masyarakat Diminta Fokus Pada Isu Utama Yaitu DPR dan Hindari Benturan Dengan Aparat

Jakarta, CINEWS.ID – Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Riyan Betra Delza meminta, masyarakat untuk lebih waspada terhadap arah narasi dan gerakan yang sedang dibangun sejumlah pihak, termasuk upaya mengganti atau pengalihan isu yang semula ditujukan kepada DPR, namun kini membenturkan rakyat dengan Polri.

Menurutnya, di awal terjadinya demonstrasi, tuntutan yang diusung jelas menghilangkan tunjangan dan dana pensiun DPR.

Namun,lanjut Rian, setelah tragedi meninggalnya pengemudi ojol Affan Kurniawan oleh oknum anggota Brimob, pergeseran langsung terjadi dengan menjadikan polisi jadi sasaran.

“Akhirnya DPR seperti cuci tangan, seperti mereka lupa bahwa hal ini terjadi karena ulah mereka, dan akhirnya terlihat rakyat dibenturkan dengan polisi,” ujar Riyan, Ahad (31/8/2025).

Dia menegaskan, anarkisme dan represif sama-sama tidak diperkenankan dalam mengekspresikan aksi baik aksi maupun pengamanan.

Karena itu, publik diharapkan mampu melihat secara objektif di mana korban bukan hanya dari masyarakat tapi juga dari pihak aparat.

“Tentu kita berduka atas meninggalnya saudara kita, dan kita minta kapolri menindak secara tegas dan terbuka. Kita paham bahwa Polisi juga tidak ingin ada korban, sama seperti kita yang inginnya baik-baik saja dan kondusif,” terangnya.

Menurut Riyan, seluruh elemen masyarakat harus kembali fokus pada isu utama yang mereka tuntut dan menghindari upaya pembenturan dengan aparat keamanan.

“Saatnya kita kembali ke tuntutan awal, fokus ke DPR RI jangan sampai kita dijadikan alat untuk pecah belah, dibentur-benturkan dengan skenario yang sengaja dibangun,” pungkasnya.