BPS Mengklaim Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12, Unggul dari Sejumlah Negara Tetangga

Jakarta, CINEWS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar Rp5.947 triliun.

Capaian ini bukan hanya melampaui proyeksi pasar, tetapi juga menandai laju pertumbuhan tertinggi dalam dua tahun terakhir, sekaligus menempatkan Indonesia di atas Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam hal pertumbuhan ekonomi kuartalan.

“Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 tercatat 5,12 persen secara tahunan dibanding Kuartal II 2024. Angka pertumbuhan secara kuartalan 4,04 persen dibanding kuartal sebelumnya,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Dibandingkan dengan negara-negara kawasan, kinerja ekonomi Indonesia terlihat menonjol. Malaysia, berdasarkan advance reading, mencatat pertumbuhan sebesar 4,5 persen (yoy) pada kuartal yang sama. Sementara Singapura tumbuh 4,3 persen (yoy), sedikit meningkat dari kuartal sebelumnya yang mencatat 4,1 persen, menurut Kementerian Perdagangan dan Perindustrian negara tersebut pada Senin (14/7). Rata-rata pertumbuhan ekonomi Singapura untuk semester I 2025 tercatat 4,2 persen (yoy).

Meski begitu, kementerian di Singapura turut memberikan peringatan mengenai potensi ancaman perlambatan pada paruh kedua tahun ini, terutama karena ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat. Mereka menyebut masih ada “ketidakpastian dan risiko penurunan yang signifikan” di perekonomian global.

Sementara itu, Bank Sentral Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut hanya sekitar 2,3 persen (yoy) pada kuartal II 2025—jauh di bawah capaian Indonesia.

Namun, Indonesia belum melampaui Vietnam dan Filipina. Data pertumbuhan kuartal II dari Filipina akan dirilis pada 7 Agustus mendatang, dengan konsensus pasar memperkirakan angka sekitar 5,5 persen (yoy). Adapun Vietnam mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 7,96 persen (yoy), meningkat dari 6,93 persen pada kuartal sebelumnya, menjadikannya pertumbuhan tertinggi sejak kuartal III 2023.

BPS juga merinci bahwa dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal II 2025. Empat sektor utama penyumbang PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, dan pertambangan, dengan kontribusi kolektif sebesar 63,59 persen terhadap total PDB.

Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen tumbuh secara tahunan, kecuali konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan 4,97 persen, sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) meningkat 6,99 persen. Ekspor juga naik signifikan sebesar 10,67 persen. Konsumsi rumah tangga sendiri menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, menyumbang 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan.

Menyusul rilis data pertumbuhan ini, pasar keuangan merespons positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat, dengan posisi tertinggi mencapai 7.541,35 dan titik terendah di 7.463,05. Sementara itu, nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan sebesar 0,03 persen ke level Rp16.385 per dolar AS.

 

Editor : M. Ibnu Ferry