Pati, CINEWS.ID – Terjadi kericuhan saat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati melakukan penertiban Posko penggalangan donasi dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu pada, Selasa (5/8/2025)
Ada pun Posko itu didirikan sebagai bentuk aksi protes terhadap kenaikan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB P2).
Menurut informasi yang diterima CINEWS, aksi penertiban itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Dimana puluhan anggota satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan anggota kepolisian mendatangi lokasi posko yang berada di kawasan alun-alun atau sisi Barat Kantor Setda Pati.
Awalnya Satpol sempat meminta massa untuk memindahkan lokasi penggalangan donasi. hanya saja permintaan itu ditolak dan berujung adu mulut.
Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kabupaten Pati, Riyoso mendatangi lokasi, namun situasi malah semakin memanas saat Satpol PP mengangkut donasi berupa air mineral ke atas kendaraan.
Tak ayal massa dari aliansi Masyarakat Pati Bersatu tak terima, mereka bahkan sempat menantang dan mengejar Plt Sekda Pati. Beruntung petugas berhasil mengamankan situasi.
Situasi memanas tak berhenti disitu, massa aliansi kemudian mendatangi kantor Satpol PP. Mereka meminta donasi yang telah diambil Satpol PP untuk dikembalikan.
Suasana kembali memanas saat Plt Sekda Riyoso kembali menemui massa, dan suasana pun bertambah panas, bahkan jumlah massa semakin bertambah hingga berdampak jalan di depan Satpol PP tersendat.

Inisiator gerakan Masyarakat Pati Bersatu, Husain menyayangkan tindakan Plt Sekda Pati Riyoso yang memerintahkan Satpol PP Kabupaten Pati untuk mengambil donasi yang telah terkumpul. Padahal dia menyebut jika donasi itu dari warga.
”Tadi saya menghubungi teman-teman. Saya sudah empat hari menggalang donasi kog malah mau disita. Kan tidak pas. Seharusnya mereka mikir, imi memang dari rakyat dan tidak ada tunggangan politik,” kata Husain dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).
Husain mengaku, massa tidak bakal gentar dengan kejadian ini, bahkan menurut Husain, aksi Satpol PP Kabupaten Pati ini semakin menambah semangat Masyarakat Pati Bersatu untuk berdemo pada 13 Agustus 2025.
”Kami lawan terus. Bagiamana caranya kembali. Ini untuk rakyat kog. Malah tambah semangat. Alhamdulillah ini malah banyak dukungan dari Masyarakat. Kalau kita benar untuk rakayat. Masyarakat membuka hati untuk besok tanggal 13 Agustus. Ini mobil dari warga yang juga nyumbang air banyak,” tandasnya.
Perwakilan aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono memprotes aksi pengambilan donasi air mineral yang mereka lakukan. Terlebih mereka telah memberikan surat pemberitahuan aksi penggalangan donasi untuk demo 13 Agustus 2025.
“Kami sudah memberi surat. Sudah kami kirimkan ke Pak Kapolresta dan Pak Bupati Pati,” ujarnya.
Oleh sebab itu Supriyono mengaku tak terima saat Satpol PP mengambil paksa hasil donasi masyarakat. Dia bahkan sempat naik ke kendaraan Satpol PP untuk menurunkan kembali air mineral dalam dus itu.
“Kami bukan orang hukum, ya. Kami sebagai masyarakat. Intinya tindakan tersebut arogan lah, semena-mena. Karena ini sumbangan dari masyarakat Pati, amanah untuk kita untuk konsumsi demo 13 Agustus,” tandasnya.
Essera Gulo selaku kuasa hukum massa aliansi menilai tindakan aparat melanggar hukum arogansi. Pasalnya, warga merasa tak diperlihatkan surat tugas saat penyitaan donasi tersebut.
”Tiba-tiba Satpol PP datang tanpa memperlihatkan surat tugas dan menyita donasi. Sehingga warga meminta kepada Satpol PP untuk mengembalikan,” pungkasnya.
| Reporter : Zainuddin |
| Editor : Pratomo Kurniawan |
Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

