Masyarakat Indonesia Semakin Jeli Dalam Menerima Berita

Berita.

Lampung, CINEWS.ID – Seiring semakin pesatnya kemajuan teknologi mendorong arus informasi digital yang semakin deras. Sejak pemilihan presiden pada awal 2024 lalu, terdapat perubahan signifikan dalam konsumsi berita di tanah air.

Menurut laporan Reuters Institute, pada 2025, sumber utama berita di Indonesia masih berasal dari media online, mencapai 79%. Namun pemanfaatan media sosial sebagai sumber berita juga cukup tinggi, bertengger di posisi kedua dengan 57%. TV hanya berhasil meraih 44% suara, sedangkan di posisi terakhir ada media cetak yang hanya dimanfaatkan oleh 10% responden.

Masyarakat Indonesia kini semakin menjadikan media sosial sebagai sumber utama dalam mengakses berita, bahkan nilainya jauh melebihi media cetak dan TV. Meski begitu, terdapat penurunan ketertarikan terhadap seluruh sumber berita sejak pemilihan umum tersebut.

Sayangnya secara keseluruhan, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap berita cenderung stagnan, bahkan sedikit menurun. Hal itu lantaran banyaknya sumber informasi yang tersedia, mulai dari media sosial, media online, hingga media cetak, warga Indonesia dihadapkan dengan tantangan memilih dan menyeleksi informasi yang kredibel dan valid. Disinformasi dan mis informasi terus disebarluaskan dengan mudah, membuat masyarakat harus semakin hati-hati dalam mencerna berita.

Pada 2025, tingkat kepercayaan keseluruhan terhadap berita berada di angka 36%, hanya naik 1% poin dari tahun sebelumnya. Dalam lima tahun terakhir, kepercayaan terhadap berita menunjukkan tren penurunan. Dari 2021 hingga 2023, nilainya stabil di 39%, yang kemudian turun menjadi 35% pada 2024.

Namun secara keseluruhan, kepercayaan terhadap berita stabil seiring dengan kepercayaan terhadap brand.

Penurunan kepercayaan terhadap informasi ini secara tidak langsung menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia semakin jeli dalam menerima berita, tidak serta merta percaya, namun berusaha mencaritahu dahulu kebenarannya sebelum menerima berita tersebut. Di sisi lain, kredibilitas sumber berita juga dipertanyakan dengan rendahnya tingkat kepercayaan ini. Karena berita dari media sosial kadang sulit dilacak kebenarannya, mengakibatkan tingginya hoaks yang tersebar. Dibutuhkan literasi digital yang cerdas di kalangan masyarakat untuk bisa memilah informasi di media sosial.

Kepercayaan Jurnalis Semakin Naik

Menurut riset dari Ipsos, kepercayaan terhadap jurnalis di Indonesia juga tercatat cukup tinggi, mencapai 51%. Bahkan tingkat kepercayaan Indonesia terhadap jurnalis jadi yang tertinggi dari negara lain dalam survei. Filipina duduk di posisi kedua dengan 45%, diikuti India dengan 43% dan Thailand yang meraih 42%.

Penulis: M. Ibnu Ferry