Doha, CINEWS.ID – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi, bahwa Iran telah menyerang Pangkalan Udara Al Udeid Qatar, yang merupakan pangkalan militer terbesar Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.
Serangan dengan belasan rudal ini sebagai balasan atas serangan Amerika terhadap tiga situs nuklir Iran pada Ahad dini hari.
IRGC, mengatakan, bahwa mereka meluncurkan serangan rudal yang kuat dan menghancurkan sebagai bagian dari Operasi Herald of Victory sebagai tanggapan atas agresi militer terang-terangan oleh AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. IRGC juga mengatakan bahwa tindakan tegas mereka mengirimkan pesan kepada Gedung Putih dan sekutunya.
“Iran, dalam keadaan apa pun, tidak akan membiarkan agresi apa pun terhadap integritas teritorial, kedaulatan, atau keamanan nasionalnya tidak terjawab, Pangkalan AS dan aset militer bergerak di wilayah tersebut bukanlah titik kekuatan, melainkan kerentanan utama,” kata IRGC dalam pernyataannya yang dikutip dari Al Jazeera, Selasa (24/6/2025).
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengatakan, pihaknya menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar karena pangkalan itu berfungsi sebagai pusat komando Angkatan Udara AS dan merupakan aset strategis terbesar tentara Amerika di Asia Barat. Teheran juga mencatat bahwa serangan rudal itu dilakukan jauh dari daerah permukiman di Qatar.
“Tindakan ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi negara sahabat dan saudara, Qatar, dan rakyatnya yang mulia, dan Republik Islam Iran tetap berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan hubungan yang hangat dan bersejarah dengan Qatar,” kata Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dalam sebuah pernyataan.
Perlu di ketahui, Pangkalan Udara Al Udeid adalah pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, yang menampung sekitar 10.000 tentara AS.
Pangkalan seluas 24 hektare yang didirikan pada tahun 1996 ini terletak di gurun barat daya Doha, berfungsi sebagai markas terdepan Komando Pusat AS, yang mengarahkan operasi militer AS di wilayah yang sangat luas yang membentang dari Mesir di barat hingga Kazakhstan di timur. Pangkalan ini menampung Angkatan Udara Qatar, Angkatan Udara AS, Angkatan Udara Kerajaan Inggris, dan pasukan asing lainnya.
Melansir kantor berita Reuters, Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, Pangkalan Udara Al Udeid diserang oleh rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah yang berasal dari Iran.
Sementara, Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal-rudal Iran yang menargetkan pangkalan tersebut. Qatar mengatakan telah menerima informasi bahwa pangkalan-pangkalan di wilayah tersebut menjadi sasaran, termasuk Pangkalan Udara Al Udeid.
“Pukul 19.30 (16.30 GMT), kami menerima laporan bahwa tujuh rudal diluncurkan dari Iran menuju Pangkalan Udara Al Udeid,” kata pejabat Qatar dalam sebuah pernyataan pada Senin (23/6/2025) malam.
Mereka mengonfirmasi bahwa Pangkalan Udara Al Udeid telah dievakuasi sebelum serangan itu terjadi.
“Itu adalah pelanggaran kedaulatan dan wilayah udara Qatar serta piagam PBB, dan bahwa Doha berhak untuk menanggapinya.” kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Kementerian Pertahanan Qatar mengonfirmasi, bahwa total 19 rudal ditembakkan dari Iran namun dalam insiden itu tidak mengakibatkan kematian atau cedera.
Kementerian itu menambahkan, bahwa hanya satu dari rudal itu yang menghantam Pangkalan Udara Al Udeid, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
“Kami bangga dengan respons terhadap serangan hari ini dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan,” kata pejabat Qatar.
Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya mengecam Iran usai menggempur pangkalan Amerika serikat di Qatar pada Senin (23/6/2025).
Arab Saudi menyebut Iran melanggar prinsip negara tetangga. Padahal, Iran melancarkan serangan ke pangkalan militer AS di Qatar sebagai balasan atas gempuran Negeri Paman Sam ke negaranya pada Ahad (22/6/2025). Ini terjadi kala Teheran juga berperang melawan Israel.
“Serangan ini merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip bertetangga dan tindakan yang sama sekali tak bisa diterima dan tak bisa dibenarkan dalam keadaan apa pun,” kata Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab dalam sebuah pernyataan yang dikutip, Selasa (24/6/2025).
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab juga menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Qatar dan wilayah udaranya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Kuwait menyampaikan dukungannya terhadap Qatar dan menyatakan bahwa tindakan Iran merupakan eskalasi yang berbahaya.
Kuwait juga memuji pertahanan udara Qatar yang bisa “mencegat serangan ini.”
Juru bicara Kemlu Oman mengatakan, konflik yang memanas di Timur Tengah terjadi akibat serangan Isra termasuk serangan Iran yang baru-baru ini terjadi.
Negara di Timur Tengah lain, Yordania, tak luput mengutuk tindakan tersebut.
“Ini agresi yang dilancarkan oleh Iran terhadap negara saudara Qatar,” demikian menurut Yordania.
Diketahui, Yordania memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan dianggap pro-Barat. Mereka juga sempat membantu Israel saat Iran meluncurkan serangan balasan tahun lalu.
Bahrain juga buka suara soal serangan balasan Iran. Mereka menegaskan dukungan penuh dan solidaritas terhadap Qatar yang mencerminkan ikatan persaudaraan dan kekerabatan yang erat.
Sebelumnya, Serangan Iran ke pangkalan AS di Qatat sebagai balasan usai pasukan Negeri Paman Sam menyerang fasilitas nuklir mereka.
AS ikut campur menyerang Iran sebagai bentuk bantuan mereka terhadap sekutu dekatnya Israel.
Israel dan Iran bertempur sejak pekan lalu. Negeri Zionis lebih dulu melancarkan serangan ke negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei.
Reporter: Ali Ridokh |
Editor: M. Ibnu Ferry |