Jakarta, CINEWS.ID – Acara Townhall Meeting Danantara bersama BUMN di Jakarta Convention Center (JCC) yang di hadiri Presiden Prabowo Subianto pada, Senin (28/4/2025) yang semula terbuka tiba-tiba berlangsung tertutup saat Presiden akan memberikan arahan.
Pertemuan ini berisi penyampaian arah strategis BPI Danantara. Namun selepas penyampaian pidato, CEO Danantara Rosan Roeslani sebagai pembawa acara meminta semua media keluar ruangan.
Setelah pertemuan selesai, Presiden Prabowo menjelaskan alasan pertemuan itu jadi tertutup. Ia menyebut dalam pertemuan itu dirinya banyak menegur direksi-direksi BUMN.
“Tertutup karena saya banyak negur juga direksi-direksi. Enggak enak kan ditegur di depan kalian,” kata Presiden Prabowo dalam keterangannya yang di kutip Rabu (30/4/2024).
Menurut Prabowo, Dirinya meminta semua direksi BUMN meninggalkan praktik tata kelola menyimpang. Evaluasi kinerja direksi BUMN juga akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi, kepatutan, dan komitmen pengelola Danantara
“Atas nama bangsa dan rakyat saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu, mungkin yang kurang efisien atau ada praktik-praktik yang enggak benar harus ditinggalkan,” ujarnya
Selain itu, Prabowo juga meminta supaya pemilihan direksi baru tidak menggunakan pertimbangan suku, agama, ras, dan latar belakang partai politik.
“Saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, di evaluasi kinerjanya dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya. Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia malas-malasan, kalau dia lakukan praktik-praktik yang enggak benar, menyalahgunakan wewenang, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti,” tegasnya.
Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

