Kades Kompa Sebut Ambulan Desa Bukan Dipakai Liburan Tapi Jenguk Keluarga di Lapas

Kepala Desa (Kades) Kompa, Yulianti.

Sukabumi, CINEWS.ID – Insiden ambulans Desa Kompa, Sukabumi, yang diduga dipakai untuk liburan saat Lebaran menjadi sorotan publik.

Kepala Desa (Kades) Kompa, Yulianti, mengklarifikasi soal ambulans desa dipakai warganya untuk liburan. Dalam tayangan itu, Yulianti pun meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi akibat insiden ambulans tersebut. 

“Saya Kepala Desa Kompa memohon maaf atas segala kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan staf kami, yaitu sopir ambulans,” katanya dalam sebuah video klarifikasi yang diterima CINEWS.ID, Rabu (2/4/2025).

Yulianti membenarkan ambulans desa itu dipakai salah seorang warganya. Namun menurutnya, ambulans itu dipakai untuk menjenguk anggota keluarganya yang ditahan di Lembaga Permasayarakatan (Lapas).

“Setelah kami klarifikasi, ternyata ambulans tersebut tidak dipakai untuk wisata, melainkan mengantar warga kami yang tidak mampu ke lapas untuk menjenguk keluarganya,” jelas Yulianti.

Mengenai Ambulans itu disetop polisi pada Selasa (1/4/2025) usai diduga dipakai untuk berwisata. Yulianti mengatakan persoalan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Masalahnya sudah selesai,” kata Yulianti.

Sebelumnya, Viral di media sosial mobil Ambulans bernomor polisi F 9942 O milik Pemerintah Desa Kompa dihentikan polisi didepan Gerbang Tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Selasa (1/4/2025) pagi, Mobil Ambulan itu disetop lantaran kedapatan pakai lampu rotator dan sirine di tengah kemacetan padahal tak bawa pasien gawat darurat.

Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi, lpda M. Yanuar Fajar membenarkan ambulans sempat dihentikan. Saat itu, situasi arus lalu lintas dari arah Bogor ke Sukabumi sedang padat.

“Informasinya, mereka mengaku hendak menjenguk orang sakit di RS Sekarwangi. Namun, dari penampilan para penumpang, terlihat seperti hendak berwisata,” kata Yanuar.

Menurutnya, petugas selanjutnya meminta ambulans itu putar balik ke daerah asalnya. Sebab kendaraan darurat seperti ambulans cuma boleh digunakan dalam kondisi mendesak.

“Ambulans itu melaju di jalur kanan dengan sirine dan rotator menyala. Setelah dicek, ternyata tidak membawa pasien. Oleh karena itu, kami lakukan tindakan pemutaran arah,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, walau tak diberi tindakan, polisi minta masyarakat tak menyalahgunakan ambulans demi kepentingan pribadi.


Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.