TANGERANG, Cinews.id – Munculnya papan plang peringatan tsunami di sejumlah titik di wilayah Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang membuat heboh masyarakat pantai utara Tangerang.
Kemunculan papan-papan informasi tersebut, diduga merupakan bentuk intimidasi dan pengancaman aparat terhadap masyarakat nelayan, sehingga pendirian papan plang tersebut juga langsung dibongkar warga.
“Lagi-lagi kami masyarakat nelayan ditakut-takuti dengan adanya plang peringatan tsunami yang dipasang aparat desa. Itu dipasang Selasa (21/1/2025) langsung dibongkar sama warga,” ungkap salah seorang warga kampung Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang kepada Cinews.id, Kamis (23/1/2025).
Menurutnya, pemasangan tersebut merupakan upaya oknum Desa dalam menimbulkan kecemasan dan ketakutan di masyarakat.
Terlebih, informasi ancaman Tsunami juga tidak pernah disosialisasikan oleh lembaga resmi terhadap masyarakat Tanjung Pasir.
“Dari dulu kita hidup tenang, pagar laut kami sudah mulai bongkar. Tiba-tiba ada saja yang mengusik dengan pemasangan bertuliskan potensi Tsunami. Toh kalau ada bahaya tsunami, BMKG juga kasih peringatan ke masyarakat, laut kita tenang-tenang saja dibilang ada potensi Tsunami,” ujar salah seorang warga lainnya.
Menurut informasi yang diterima Cinews.id, pemasangan papan potensi tsunami dilakukan oleh beberapa pegawai desa. Papan tersebut dipasang di beberapa titik dekat area menuju pantai. Namun saat disambangi papan informasi bertuliskan potensi tsunami itu sudah hilang.
“Sudah langsung dibongkar warga,” jelas warga lain.
Dari foto yang dikirim warga Tanjung Pasir kepada Cinews.id, papan informasi itu dipasang menggunakan tiang besi setinggi kurang lebih 2 meter.
Dengan bingkai sekira diameter 30 cm yang didalamnya terdapat gambar ombak warna hitam dengan latar belakang bewarna kuning dan bertuliskan ‘potensi tsunami’.
Sementara Kepala Desa (Kades) Tanjung Pasir, Arun belum merespon pesan dan panggilan telpon dari merdeka.com. Disambangi ke Balai Desa Tanjung Pasir, sang kepala desa sedang tidak berada di kantor.
Melansir Kompas.com, Rabu (22/1/2025), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat membenarkan keberadaan rambu potensi tsunami tersebut.
Menurutnya, rambu itu dipasang pihaknya sebagai bentuk kesiapsiagaan masyarakat di lokasi rawan bencana.
“BPBD yang memasang. Sebelumnya sedang ramai isu megathrust, jadi kami pasang rambu tersebut,” ujar Ujat dikutip, Kamis (23/1/2025).
Ia menegaskan, rambu peringatan tsunami tidak ada kaitannya dengan pagar laut.
Rambu itu dipasang sebagai bagian dari upaya memenuhi standar pelayanan minimal BPBD terkait informasi kawasan rawan bencana.
Meskipun isu megathrust lebih sering dikaitkan dengan pantai selatan, Ujat menyebut pesisir Kabupaten Tangerang di wilayah utara juga memiliki risiko tsunami berdasarkan kajian bencana.
“Di Kabupaten Tangerang, tsunami termasuk risiko bencana sedang. Apalagi Tanjung Pasir adalah daerah wisata dengan banyak aktivitas warga,” jelasnya.
Rambu peringatan tersebut resmi dipasang pada awal Januari 2025 oleh BPBD bersama perangkat Desa Tanjung Pasir.
Selain di Tanjung Pasir, rambu peringatan tsunami dan jalur evakuasi juga dipasang di 10 lokasi lain yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kronjo, Mauk, Sukadiri, Pakuhaji, dan Teluknaga.
“Masing-masing desa dipasang enam rambu, terdiri dari tiga rambu informasi jalur evakuasi dan tiga rambu informasi rawan tsunami,” tambah Ujat.
Pemasangan rambu ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana tsunami di wilayah pesisir.
Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

