Daerah  

Soal Pagar di Laut Tangerang, Jaringan Rakyat Pantura Mengklaim Hanya Melakukan Observasi

Pagar di pesisir laut Tangerang.

JAKARTA, Cinews.id – Koordinator Jaringan Rakyat Pantura (JRP), Shandi Martapraja mengatakan, pihaknya hanya melakukan observasi kepada masyarakat pesisir Tangerang. Dia pun membantah tudingan pihaknya yang bertanggungjawab atas pembuatan pagar laut di pesisir Tangerang. Menurut Shandi, 

“Saya ingat betul, bahwa saya putar berkali-kali (rekaman audio). Tidak ada berbicara seperti itu (tanggungjawab). Kapasitas saya meluruskan informasi. Saya tidak tahu ya, cara media bisa begitu segala macam (menyebut penanggungjawab). Yang jelas patokan pada statement (pernyataan) saat doorstop. Kalau konferensi pers, ya konfres (berbeda),” kata Shandi saat dikonfirmasi, Rabu, 15 Januari.

Selain itu, Shandi menyebut bahwa JRP hanya melakukan sampling disetiap desa, lalu terjun langsung melihat apakah keuntungan dari pagar laut tersebut.

“Setelah survei Setelah random sampling, lalu kita kroscek dong kebenarannya di lapangan. Naik perahulah. Ternyata ada yang menyelam ambil kerang hijau dan segala macam. Ya sudah berarti ada manfaat baiknya,” ujarnya.

“Kata warga buat memecah ombak. Walaupun memang ini gak efektif dan segala macem tapi ya ini yang bisa kita lakukan. Ya sudah cuma sebatas itu,” sambungnya.

Perlu diketahui, sejumlah media memberitakan bila JRP mengklaim bila pihaknya yang bertanggung jawab atas pembuatan pagar laut Tangerang. JRP dalam pemberitaan menyebut bila biaya pembuatan pagar laut Tangerang merupakan swadaya warga sekitar.

Terpisah, pernyataan Shandi mendapat respon dari nelayan Pulau Cangkir bernama Heru. Heru mengatakan bahwa apa yang disampaikan Shandi bertolak belakang.

Kenyataannya para nelayan kesulitan dengan adanya pagar laut tersebut. Bukan hanya itu, Heru juga membantah bila yang membuat pagar laut adalah warganya.

“Untuk memberdayakan itu kayaknya tidak ada. Karena saat itu ada tenaga kerja dan itu dibayar. Saya kan dari Kronjo belum ada,” kata Heru ketika ditanya apakah warga yang membuat pagar tersebut.