JAKARTA, Cinews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah Maluku Utara menyiapkan mitigasi bencana. Pasalnya, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, erupsi pada Sabtu, 11 Januari 2025, pukul 19.35 WIT.
“Mengantisipasi dampak akitivitas vulkanik, warga yang beraktivitas di luar rumah diimbau untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut atau masker dan mata, dengan kacamata,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, saat dikutip dari Media Indonesia, Ahad (12/1/2025).
Abdul menjelaskan otoritas kegunungapian atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status aktivitas vulkanik pada level III atau ‘siaga’. Status ini telah berlaku sejak 21 Juni 2024 lalu.
Dengan adanya status ini, PVMBG merekomendasikan tidak adanya aktivitas masyarakat, termasuk pendakian, di dalam radius 4 kilometer (km) dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawah, yaitu di bagian utara kawah aktif Gunung Ibu.
Menurut PVMBG, erupsi Gunung Ibu wajar. Hal tersebut mengingat aktivitas vulkanik Gunung Ibu pada level III atau ‘siaga’, dengan aktivitas fluktuatif dan kejadian erupsi mencapai 70 kali per hari.
Belum ada perubahan ancaman bahaya di Gunung Ibu. Hal itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan hingga saat ini.
Selain itu, masyarakat diimbau rutin memantau perkembangan Gunung Ibu. Hal itu harus dilakukan untuk menghindari informasi palsu.
“Sedangkan PVMBG mengharapkan semua pihak untuk menjaga kondusivitas dan tidak terpancing dengan informasi palsu atau hoaks,” ujar dia.
Gunung Ibu mengalami beberapa kali erupsi. Aktivitas vulkanik pertama kali terpantau pada Jumat 10 Januari 2025.
Kejadian berlangsung sekitar 3 menit 5 detik. Erupsi yang terjadi menimbulkan tinggi kolom abu hingga 3.000 meter.
Pada hari itu, erupsi terjadi dua kali, yaitu pukul 12.35 WIT dan 18.20 WIT. Sebaran abu mengarah condong ke selatan dan Tenggara.
Gunung Ibu kembali erupsi pada Sabtu, 11 Januari 2025. Kejadian yang berlangsung sekitar 3 menit 5 detik itu menimbulkan tinggi kolom abu 4.000 meter di atas puncak.