JAKARTA, cibews.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan, 47 domain layanan atau aplikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak gangguan Pusat Data Nasional (PDN) karena diserang ransomware.
Salah satu layanan yang terdampak adalah laman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Gangguan ini terjadi saat pendaftaran KIP Kuliah untuk jalur mandiri perguruan tinggi sudah dibuka sejak Jumat (7/6/2024).
“Saat ini sudah ada beberapa layanan yang berhasil dipulihkan seperti layanan Itjen, kebugaran Pusmendik, dan layanan DNS Pusdatin Kemendikbud Ristek,” tulis dalam halaman Kemendikbudristek dikutip, Ahad (30/6/2034).
Dari pantauan cinews.id, Ahad (30/6/2024) laman KIP Kuliah masih belum bisa diakses dan hanya menampilkan “Not Found. The requested URL was not found on this server. Apache/2.4.41 (Ubuntu) Server at kip-kuliah.kemdikbud.go.id Port 443.
Ketua Tim Kerja Beasiswa Pendidikan Tinggi Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek Septien Prima Diassari (Dias) memohon maaf atas erornya laman KIP Kuliah.
Ia mengatakan, pihaknya sedang berupaya melakukan pemulihan sistem, namun prosesnya tidak sebentar.
Erornya laman KIP Kuliah membuat layanan pendaftaran dan pencairan tidak dapat diakses oleh internal atau tim Puslapdik.
Tak hanya itu, layanan tersebut juga tidak bisa diakses oleh eksternal atau perguruan tinggi dan mahasiswa.
“Belum bisa. Tidak hanya KIP Kuliah yang terdampak,” ujar Dias dalam keterangannya dikutip Ahad (30/6/2024).
Dias menambahkan, akan ada arahan resmi dari Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek terkait gangguan pada laman KIP Kuliah.
Untuk sementara waktu, mahasiswa tidak bisa melakukan pendaftaran KIP Kuliah secara online.
Tak hanya itu, mahasiswa juga tidak bisa mendaftar KIP Kuliah secara offline di kampus.
“Ini tidak bisa diurus offline. Mohon bersabar bagi calon pendaftar KIP Kuliah,” jelas Dias.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Mengenai erornya laman KIP Kuliah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pihaknya sudah melakukan back up.
“Jadi ada permintaan (back up data dari Kemendikbud Ristek) dan semua permintaan dipenuhi,” ujar Semuel ketika menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR, Meutya Hafid saat rapat kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Semuel menjelaskan, permintaan back up data untuk laman KIP Kuliah diberikan Kemendikbudristek sejak Selasa (17/12/2023).
Ia menegaskan, semua permintaan Kemendikbudristek tersebut sudah di-cover oleh Kemenkominfo, namun pihak Telkom selaku pengelola PDN tidak mengetahui.
“Telkom tidak tahu datanya apa,” jelas Semuel.
Kemendikbudristek pun telah menerbitkan surat edaran terkait masalah pada Pusat Data Nasional (PDN) yang berdampak terhadap data KIP Kuliah.
Hanya 44 instansi yang punya back up data
Lebih lanjut, Semuel menjelaskan bahwa sebanyak layanan di 282 instansi pemerintahan terdampak karena PDN diserang ransomware.
Ia menyampaikan, pihaknya masih berupaya untuk memulihkan 282 tenant tersebut.
Sementara, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong mengatakan, Kemenkominfo akan menentukan skala prioritas dalam pemulihan data PDN yang terdampak serangan ransomware.
Hal tersebut dilakukan setelah Kemenkominfo baru mengetahui bahwa hanya ada 44 kementerian atau lembaga yang memiliki back up data, sementara lainnya tidak.
Usman enggan membeberkan kementerian atau lembaga mana saja yang memiliki back up data dan masuk skala prioritas Kemenkominfo.
Namun, layanan yang akan diutamakan adalah yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik.
“Kita berharap setiap hari ada tenant-tenant ataupun kementerian/lembaga yang pulih. Sehingga kami berharap akhir bulan ini paling tidak ada 18-an bisa recovery,” ujarnya.
