Hukum  

KPK Menduga Ada Permainan Kotor Antara Pembeli dan Makelar Dalam Pengadaan Lahan di Rorotan

JAKARTA, cinews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada permainan kotor dalam proses pengadaan lahan di Rorotan, Jakarta Utara. Ada makelar tanah bermain dalam pengadaan tersebut.

“Memang ada persekongkolan antara si pembeli dan si ya makelar tersebut,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Asep enggan memerinci sosok makelar tersebut. Namun, pembeli dan perantara mengabaikan proses transaksi yang dibolehkan.

“Misalkan saya yang perlu tanah bisa langsung ke pemilik tanah. Saya dari si pembeli, tapi ini ada di tengah makelarnya, dan dia tidak memberikan nilai tambah, dan ini sebetulnya bisa si pembeli itu langsung (ke pemilik lahan),” ujar Asep.

KPK menyebut transaksi pengadaan lahan di Rorotan seharusnya tidak perlu menggunakan makelar. Sebab, fungsi perantara tidak ada.

“Seharusnya si pembeli itu bisa langsung membeli tanah dari si penjual atau pemilik tanah tersebut,” ucap Asep.

KPK sudah memeriksa banyak orang untuk mendalami kasus ini. Teranyar, Pembalap Zahir Ali dimintai keterangan oleh penyidik karena diduga ada keterlibatannya dalam perkara ini.

KPK menyebut modus menaikkan harga terendus dalam dugaan korupsi pengadaan lahan di Rorotan, Jakarta Utara. Selisih dana untuk pembayaran menyentuh Rp400 miliar.

KPK sudah menetapkan tersangka dalam perkara ini. Namun, identitasnya masih dirahasiakan sampai penahanan.

Penyidik juga sudah mengirimkan surat permintaan pencegahan untuk 10 orang kepada Ditjen Imigrasi Kemenkumham. Ini untuk memastikan pihak terkait tidak bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.

Budi hanya mau memerinci identitas pihak yang dicegah. Yakni pihak swasta ZA, dua karyawan swasta MA dan NK, tiga wiraswasta FA, LS, dan M, dua manajer PT CIP, DBA dan PS, Notaris JBT, serta Advokat SSG.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights