HANDLOVA, cinews.id – Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico mengalami serangan penembakan pada Rabu (15/5/2024) usai menghadiri pertemuan pemerintah.
Dikutip dari Press TV, Video dari tempat kejadian menunjukkan Fico ditembak sebanyak lima kali di Lapangan Bannikov, Kota Handlova.
Usai tertembak, petugas keamanan segera memindahkan Fico ke dalam mobil dan menerbangkannya ke rumah sakit F.D Roosevelt University di Kota Banska Bystrica.
Dalam video, penyerang terlihat berdiri bersama masyarakat lain dan menembak Fico dari jarak beberapa kaki saat menyambut Perdana Menteri Slovakia tersebut
“Fico telah menjalani operasi selama lima jam karena beberapa luka tembak. Kondisinya masih sangat serius dan dia masih berada di unit perawatan intensif,” ujar Miriam Lapunikova, direktur rumah sakit.
Pada Kamis, 16 Mei 2024, kondisi Fico sudah membaik dan mampu berbicara meskipun hanya beberapa kalimat, serta Fico sudah melewati masa kritis.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Slovakia, Thomas Taraba pada acara televisi, Newshour.
Menurut pejabat Slovakia, serangan tersebut merupakan upaya pembunuhan dengan motif politik.
Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat Slovakia bahwa, politik Slovakia dapat berujung pada kekerasan dan pembunuhan.
“Untuk pertama kalinya dalam 31 Tahun republik demokratis Slovakia yang berdaulat terjadi tindakan seseorang yang menyampaikan pendapat politiknya bukan dalam pemilu, melainkan dengan menggunakan senjata di jalan,” ujar Matus Sutaj Estok, Menteri Dalam Negeri Slovakia.
Pelaku serangan penembakan terhadap PM Slovakia merupakan pria berusia 71 Tahun yang bekerja sebagai penulis.
Ia merupakan pendiri Klub Sastra DUHA dan anggota resmi Asosiasi Penulis Slovakia sejak 2015.
Menurut Estok, pria tersebut bukan merupakan anggota dari partai politik manapun akan tetapi ikut serta dalam protes anti-pemerintah.
Pria tersebut menjadi radikal usai pemilihan presiden pada bulan April yang dimenangkan oleh PM Fico.
Menurut keterangan anak pelaku penembakan, Ayahnya (pelaku) tidak ada permusuhan dengan sang perdana menteri.
“Ayahku tidak membenci Fico namun dia juga bukan pemilih sang Perdana Menteri. Dia juga memang pemilik senjata yang terdaftar secara sah. Namun aku benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan dan apa yang direncanakan olehnya dan mengapa hal itu terjadi,” ujar putra pelaku.
Seorang saksi memberikan pernyataan bahwa, pelaku memberikan beberapa pernyataan politik, seperti dunia penuh dengan kekerasan dan senjata, dan pemerintah Eropa tidak memiliki alternatif terhadap kekacauan negara.
Diketahui juga bahwa, pelaku merupakan pendiri Gerakan Melawan Kekerasan di Levice.
Gerakan ini mendefinisikan diri sebagai partai politik yang bertujuan untuk mencegah kekerasan di masyarakat, serta mencegah perang di Eropa.
Berbagai tindakan ekstremisme yang dilakukan oleh pelaku menunjukkan bahwa, serangan penembakan terhadap Perdana Menteri Slovakia merupakan upaya pembunuhan dengan motif politik.
Estok menyampaikan bahwa situasi politik di Slovakia saat ini ‘panas’ akibat maraknya ujaran kebencian yang beredar di negara tersebut.
Menanggapi peristiwa penembakan tersebut, Presiden Slovakia, Zuzana Caputova menyebut bahwa serangan penembakan tersebut merupakan upaya pembunuhan sebagai serangan terhadap demokrasi negara Slovakia.
Penembakan Perdana Menteri Slovakia juga mengejutkan negara Eropa Tengah dan menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, seperti Presiden Rusia, Presiden Ukraina, Presiden Amerika Serikat, hingga organisasi internasional, NATO dan PBB.
“Kejahatan mengerikan seperti ini tidak dapat dibenarkan,” ujar Presiden Rusia, Vladimir V. Putin.
Terlebih lagi, Fico merupakan salah satu aktor negara Slovakia yang memberikan dukungan dan pro terhadap Rusia.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut peristiwa itu sebagai kekerasan yang mengerikan.
“Ini merupakan tindakan kekerasaan yang mengerikan dan keji,” ujar Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
