Jakarta, CINEWS.ID – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah bermasalah sejak awal pelaksanaannya.
Hal itu dikatakan Luhut dalam sebuah forum di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025, Awalnya Luhut menggambarkan kondisi proyek yang ia warisi itu sebagai sesuatu yang tidak layak dan harus segera diselamatkan melalui audit menyeluruh.
“Saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya nerima sudah busuk itu barang. Lalu kita coba perbaiki, kita audit, BPKP ikut, kemudian kita berunding dengan China,” kata Luhut dalam pernyataannya yang di kutip, Ahad (19/10/2025).
Luhut mengaku menerima penugasan langsung dari Presiden Jokowi untuk melanjutkan pembangunan proyek KCJB di akhir 2019.
Pernyataan itu pun memunculkan persepsi publik, bahwa ucapan Luhut justru membuka tabir lama kebusukan soal pengelolaan proyek strategis nasional di masa pemerintahan sebelumnya.
Diketahui, Proyek KCJB yang kini dikenal dengan nama Whoosh itu sejak awal menuai kritik tajam. Mulai dari pembengkakan biaya, skema pinjaman luar negeri, hingga jaminan pemerintah yang dinilai membebani keuangan negara.
Proyek sepanjang 142 kilometer itu melintasi sejumlah wilayah di Jawa Barat, termasuk Purwakarta, Bandung Barat, dan Kota Bandung. Warga sekitar berharap proyek bernilai ratusan triliun ini benar-benar memberi manfaat ekonomi, bukan sekadar menjadi simbol politik yang sarat masalah.
Mengutip, laporan keuangan konsolidasi PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI) sebagai pemegang saham mayoritas konsorsium Kereta Whoosh, mencatat sejumlah kerugian.
Beberapa angka kerugian yang dilaporkan per Juni 2025 (Semester I-2025) adalah:
1. Kerugian bersih yang dikontribusikan ke KAI mencapai Rp951,48 miliar per Juni 2025.
2. Kerugian total PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium BUMN yang menggenggam saham mayoritas di PT KCIC, sebesar Rp1,625 triliun di paruh pertama 2025.
3. Kerugian dalam setahun terakhir (Semester II 2024 dan Semester I 2025) yang dibebankan ke KAI, diperkirakan mencapai Rp1,9 triliun.
4. Kerugian mencapai Rp2,69 triliun dalam satu tahun kalender 2024.
5. Kerugian PSBI pada tahun 2024 disebut mencapai lebih dari Rp4 triliun.
Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.