Kejagung Periksa Anak Jusuf Hamka Terkait Dugaan Korupsi Perpanjangan Konsesi Tol Cawang-Pluit

Jakarta, CINEWS.ID – Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki dugaan korupsi perpanjangan konsesi Tol Cawang-Pluit oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut proyek infrastruktur strategis yang bernilai besar serta melibatkan perusahaan milik pengusaha Jusuf Hamka. 

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan, bahwa saat ini tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus sedang memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan.

Anang menegaskan, bahwa pemanggilan dilakukan dalam rangka klarifikasi awal, termasuk terhadap anak dari Jusuf Hamka, yaitu Fitria Hamka. 

“Benar yang bersangkutan [Fitria Yusuf] diminta keterangan. Sifatnya klarifikasi,” kata Anang dilansir cnnindonesia pada, Ahad (14/9/2025). 

Permintaan keterangan itu disebut dilakukan pada Jumat (13/9/2025) lalu, menandai kali pertama Fitria dimintai klarifikasi terkait perkara ini.

Menurut Anang, pemanggilan Fitria tidak lepas dari posisinya sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan CMNP, perusahaan yang disebut dalam dugaan korupsi konsesi tol. 

Menurut Anang, pemeriksaan ini masih dalam tahap awal. Namun, Kejagung belum bersedia mengungkap lebih jauh siapa saja pihak lain yang sudah dimintai keterangan maupun detail dugaan penyimpangan yang sedang didalami.

Hingga kini, kasus tersebut masih berada dalam tahap penyelidikan. Anang menjelaskan bahwa proses klarifikasi bersifat tertutup karena penyidik masih mengumpulkan data dan bukti awal sebelum melangkah ke tahap yang lebih lanjut. 

“Masih tertutup sifatnya klarifikasi,” pungkasnya. 

Publik menilai, langkah Kejagung ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan infrastruktur nasional. Dan penegasan ini menandakan bahwa publik masih harus menunggu hasil perkembangan penyidikan untuk mengetahui arah kasus secara lebih jelas.

Untuk diketahui, Tol Cawang-Pluit sendiri merupakan jalur vital yang menghubungkan kawasan penting di Jakarta, sehingga keberadaan dan pengelolaannya menyangkut kepentingan banyak pengguna jalan.