Jakarta, CINEWS.ID – Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (hingga) yang digagas Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) diklaim telah meningkatkan status gizi dan literasi pangan anak-anak sekolah. Kini program yang berjalan sejak 2023 hingg 2024 itu menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berdasarkan hasil evaluasi baseline dan endline 2024 Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), terdapat peningkatan signifikan pada status gizi siswa yang menjadi sasaran program.
“Sementara siswa dengan status gizi kurang dan buruk mengalami penurunan. Selain itu, pemahaman siswa terhadap pangan dan gizi meningkat, termasuk kesadaran akan pentingnya sarapan, konsumsi pangan beragam, dan upaya pencegahan sisa pangan,” jelas Direktur Kewaspadaan Pangan NFA Nita Yulianis saat dikutip, Sabtu (9/8/2025).
Program Genius disebut turut berkontribusi pada penurunan angka Prevalence of Undernourishment (PoU) atau Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Indonesia. Pada 2024, PoU Indonesia tercatat sebesar 8,27 persen, menurun dari tahun sebelumnya yaitu 8,53 persen.
Genius juga telah direplikasi melalui pendanaan APBD di berbagai wilayah seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Kabupaten Bandung Barat.
Sementara itu, Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Pangan Nasional Tigor Pangaribuan menekankan, program MBG tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi anak. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu juga dinilai menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
“Bisa dibayangkan, jika satu dapur mengolah 300 kg ayam sekali masak, maka 1.000 dapur membutuhkan 300 ton ayam. Ini baru 1.000 dapur, bayangkan dampaknya jika ada 30.000 dapur di seluruh Indonesia,” ungkap Tigor.
Sementara itu, Sekretaris Utama Kementerian PPN/Bappenas Teni Widuriyanti menyebut bahwa MBG merupakan program lintas sektor yang menyentuh berbagai aspek penting seperti aspek kesehatan, pendidikan, pangan, hingga proses pengadaan barang dan jasa.
“Di dalam aspek pangan itu ada penyediaan pangan, jaminan mutu pangan yang harus kita pastikan, ada fortifikasi pangan, serta keamanan pangan termasuk juga waste management,” terang Teni.
Editor : Rika Inmarse |