Pemerintah Sebut Tidak Ada Manipulasi Dalam Data Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12 Persen

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, M Yusuf Permana.

Jakarta, CINEWS.ID – Pemerintah Republik Indonesia memberikan klarifikasi tegas terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025. Angka ini sebelumnya menimbulkan tanda tanya dari sejumlah pihak yang meragukan keabsahannya.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, M Yusuf Permana untuk menjawab berbagai kritik yang muncul belakangan.

Menurutnya, Pemerintah tetap berpegang pada prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam menyampaikan data kepada publik.

Semua informasi yang diumumkan disebut telah melewati proses evaluasi dan analisis sesuai prosedur resmi.

“Pemerintah menyampaikan apa adanya, tidak dikurangi dan tidak ditambah-tambah,” kata M Yusuf Permana dikutip, Kamis (7/8/2025).

Sikap senada juga datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia dengan tegas membantah adanya permainan angka dalam laporan tersebut.

“Mana ada (permainan data),” kata Airlangga ketika dimintai tanggapan atas tudingan tersebut.

Menurutnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut adalah refleksi dari pemulihan ekonomi nasional yang semakin stabil.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan bahwa kinerja ekspor dan mobilitas masyarakat turut memberikan sumbangan signifikan terhadap pertumbuhan ini.

Ia mengajak masyarakat untuk tidak terpancing oleh spekulasi negatif yang tidak berdasar.

Sementara itu, pihak Kejaksaan Tinggi dan lembaga terkait lainnya turut mengikuti perkembangan ini dari sisi pengawasan dan koordinasi data.

Namun hingga saat ini, belum ada temuan yang menyebutkan adanya pelanggaran prosedur.

Dengan pernyataan resmi dari Istana dan kementerian terkait, pemerintah berharap masyarakat tetap percaya pada data yang disajikan dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang belum terbukti kebenarannya.

Pemerintah juga terus mendorong perbaikan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan untuk menjaga momentum pertumbuhan yang positif.

Editor : M. Ibnu Ferry