Jakarta, CINEWS.ID – Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Justin Adrian Untayana mengaku heran terhadap pembelian barang-barang sejumlah dinas saat mencermati APBD perubahan tahun anggaran 2025.
Pengadaan barang yang disorot Justin yaitu server, lampu light emitting diode (LED), dan proyektor. Justin mengaku sudah mengecek harga pasar, ternyata anggaran yang dialokasikan Pemprov DKI jauh lebih tinggi.
“Server ini kita sudah cek spesifikasinya. Mau beli 3 unit, masing-masing server (harganya) Rp1,7 miliar. Setelah kita cek spesifikasinya itu kisarannya Rp300 juta bukan Rp1,7 miliar. Ini Dinas Perpustakaan mau beli 3 unit,” kata Justin dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).
Selain itu, Justin juga mempertanyakan mengapa Dinas Kebudayaan berencana membeli lampu LED dengan harga satuannya sebesar Rp15 juta.
“Pengadaan lampu LED kita cek juga spesifikasinya di pasaran harganya Rp1 sampai Rp3 juta. Tapi, ini alokasi satuannya Rp15 juta, jauh (perbedaannya),” ungkapnya.
Tak hanya itu, Justin juga mengaku heran dengan proyektor untuk dipakai di Museum Kebaharian dengan harga lebih dari Rp158 juta. Padahal, Justin menegaskan barang yang sama bisa dibeli dengan harga sekitar Rp50 jutaan.
“Mau beli juga nih, Dinas Kebudayaan LCD Projector di Museum Kebaharian sebanyak 11 unit. Harga satuan Rp158 juta sampai Rp214 juta dengan total anggaran Rp2,1 miliar. Padahal, kalau kita cek di pasaran, projector ini mungkin yang mahal sekitar Rp50 jutaan,” lanjutnya.
Terkait hal itu, Justin mengingatkan Pemprov DKI harus sensitif terhadap perasaan masyarakat dalam melakukan pembelian dengan menggunakan pendapatan-pendapatan pajak dan retribusinya.
“Saya harap belanja dari uang pajak masyarakat itu juga digunakan secara bijak dengan nilai-nilai yang efisien. Jangan sampai nanti selain ada temuan bisa juga menyakiti hati masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Jajang Suryana |