Berita  

Tim SAR Gabungan Siapkan Strategi Pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya dari Dasar Laut

Denpasar, CINEWS.ID – Kamera bawah air milik TNI AL berhasil merekam posisi KMP Tunu Pratama Jaya di kedalaman 49 meter dalam posisi kapal terbalik. Hasil visualisasi ini kemudian dibandingkan ketika kapal Tunu Pratama proses doking.

“Hasil yang signifikan adalah dengan kita melihat nama, kemudian bagian bawah yang identik dengan KMP Tunu Pratama Jaya,” kata Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksma TNI Endra Hartono, dikutip, Senin (14/7/2025).

Tim TNI AL mencoba beberapa kali menurunkan kamera bawah laut dari KRI Spica dan mendapatkan visualisasi yang diduga kuat merupakan KPM Tunu Pratama Jaya. Setelah mendapat visualisasi ini, TNI AL menyerahkannya ke tim SAR gabungan. 

Sementara itu, Kementerian Perhubungan akan menerjunkan tim ahli dan tim teknis untuk menindaklanjuti hasil visualisasi dari tim bawah air. Nantinya, tim akan diterjunkan untuk memberikan rambu posisi kapal agar tidak mengganggu aktivitas pelayaran di Selat Bali. 

Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak Surabaya, Hartanto mengatakan, bahwa diketahui bangkai KMP Tunu berada pada kedalaman sekitar 49 meter dari permukaan laut.

“Lokasi kapal (KMP Tunu) sudah terkonfirmasi. Tahapan berikutnya adalah penandaan titik lokasi, yang akan segera kami laksanakan,” kata Hartanto dalam konferensi pers virtual dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Senin (14/7/2025).

Tim teknis yang memiliki keahlian dalam penandaan dan pengangkatan bangkai kapal sudah mulai berdatangan ke Banyuwangi. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) guna menyusun strategi teknis pengangkatan kapal.

“Proses ini membutuhkan waktu, namun hari ini kami sudah menurunkan tim khusus yang memahami teknis pengangkatan kapal,” pungkasnya.

Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali sekitar pukul 00.30 WITA, pada Rabu, 2 Juli 2025. Kapal yang bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali itu diduga tenggelam akibat cuaca buruk dan kelebihan muatan.

Berdasarkan data terbaru dari Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, hingga kini tercatat 30 orang selamat, 18 korban ditemukan meninggal dunia (2 di antaranya masih dalam proses identifikasi), dan 17 lainnya hingga kini masih hilang belum ditemukan.

Reporter: Zainuddin
Editor: Mukmin Junaidi