Baku, CINEWS.ID – Di sela-sela kunjungan Presiden Suriah, Ahmed Al-Sharaa ke Azerbaijan, pejabat tinggi dan tokoh bisnis Suriah adakan pertemuan rahasia dengan politisi Israel di Baku, Azerbaijan pada Sebtu (12/7/2025) waktu setempat.
Pertemuan itu menandai langkah besar Suriah dan Israel yang sejak Perang Arab atau beberapa dekade terakhir bermusuhan.
“Pertemuan terjadi antara seorang pejabat Suriah dan seorang pejabat Israel di sela-sela kunjungan Al-Sharaa ke Baku,” kata seorang diplomat di Damaskus yang meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas isu itu, dikutip dari AFP, Ahad (13/7/2025).
Untuk diketahui, Israel adalah pemasok senjata utama bagi Azerbaijan dan memiliki kehadiran diplomatik yang signifikan di negara Kaukasus yang bertetangga dengan musuh bebuyutannya, Iran.
Menurut sumber tersebut, Al-Sharaa sendiri tidak ikut serta dalam pertemuan tersebut. Namun, dinilai sedang fokus terkait kehadiran militer Israel baru-baru ini di Suriah.
Setelah penggulingan penguasa lama Suriah, Bashar Assad pada Desember, Israel melancarkan ratusan serangan udara ke Suriah untuk mencegah aset-aset militer Suriah jatuh ke tangan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Al-Sharaa.
Menurut jurnalis Atta Farhat, yang berbasis di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis Israel, pertemuan tersebut digambarkan sebagai upaya untuk menyampaikan perspektif al-Sharaa terhadap Zionis “Israel,” termasuk kemungkinan niat untuk meningkatkan hubungan di bawah agenda kepemimpinan baru.
Farhat menyatakan bahwa al-Sharaa tampaknya mencari cara untuk menunjukkan keinginannya akan perdamaian dan “hubungan bertetangga yang baik” dengan rezim Zionis Israel, bahkan saat “Israel” mempertahankan pendudukannya atas wilayah Suriah dan meningkatkan aksi militer.
Pembicaraan rahasia ini berlangsung di tengah meningkatnya kekerasan sektarian di Suriah, khususnya di wilayah mayoritas Druze seperti Jaramana dan Ashrafiyat Sahnaya. Bentrokan di wilayah ini telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan pelanggaran hak asasi manusia, sementara “Israel” baru-baru ini melakukan serangan udara di dekat istana presiden Suriah dengan dalih menanggapi kerusuhan yang melibatkan kelompok bersenjata.
Sementara, Surat kabar Israel melaporkan bahwa Zionis “Israel” mengeluarkan peringatan kepada pimpinan Suriah melalui perantara Azerbaijan, menuduh Damaskus mendukung militan di wilayah Druze.
Al-Sharaa terbuka terhadap upaya normalisasi yang ditengahi AS. Pertemuan rahasia tersebut bertepatan dengan pernyataan dari Perwakilan AS Marlin Stutzman (R-Ind.), yang bertemu dengan al-Sharaa di Damaskus. Stutzman mengungkapkan bahwa presiden Suriah menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan bergabung dengan Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, meskipun dengan syarat yang tidak ditentukan.
“Saya berkata, ‘Perjanjian Abraham, apakah itu sesuatu yang Anda setujui?’ Dan dia berkata, Tentu saja, tetapi dengan syarat tertentu,’” kata Stutzman kepada Al-Monitor setelah kunjungannya.
Editor: M. Ibnu Ferry |