Kades Batu Badak Lampung Timur Tikam Warganya Dengan Sajam

Lampung, CINEWS.ID – Kepala Desa (Kades) Batu Badak, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur berinisial AH, menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Lampung Timur. Pemeriksaan itu terkait tindakan penikaman oleh Kades bersama Bendahara Desa (RD) menggunakan senjata tajam terhadap seorang warganya berinisial AB (45), pada Senin (7/7/2025). 

“Masih kita periksa secara maraton hingga malam tadi. Statusnya belum berubah, masih sebagai saksi. Sudah tiga orang saksi lain juga kami periksa, termasuk yang menyaksikan cekcok antara Pak Kades dan korban sebelum kejadian,” ujar Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Reinaldo F.N. Boyoh, saat dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025). 

Menurut keterangan salah seorang saksi, kata Stefanus, Peristiwa bermula saat AH, AB, dan dua warga lainnya bermain kartu remi di rumah seorang warga sekitar pukul 14.30 WIB. Tiba-tiba terjadi cekcok antara AH dan AB yang membuat korban meninggalkan lokasi. Sekitar 15 menit kemudian, AB kembali dan menantang AH untuk duel satu lawan satu.

Tantangan itu dijawab oleh AH dengan pulang ke rumah mengambil senjata tajam, lalu menuju lokasi duel di lahan perkebunan Dusun 3. Di sanalah duel berdarah terjadi.

“Korban yang mengajak duel, bukan Pak Kades. Dan itu juga dikuatkan oleh saksi. Kami belum bisa pastikan pemicu cekcoknya karena masih didalami. Korban sendiri belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit,” jelas Stefanus.

Dalam leristiwa itu, AH diduga menyerang korban menggunakan senjata tajam yang diselipkan di pinggangnya. AB mengalami luka sabetan di tangan dan perut, namun berhasil melarikan diri. Meski sempat dikejar, korban berhasil lolos.

“Dari pengakuan awal, Pak Kades emosi karena ditantang, tapi tidak dalam pengaruh alkohol. Saat ini yang bersangkutan koperatif selama pemeriksaan,” tambah Stefanus.

Polisi telah menyita dua bilah senjata tajam sebagai barang bukti dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati, memastikan situasi di Desa Batu Badak tetap kondusif pascakejadian, berkat kerja sama antara aparat kepolisian dan perangkat desa. 

Sementara menurut keterangan salah seorang warga Desa Batu Badak mengatakan, kejadian bermula bukan dari musyawarah pembangunan desa, bukan pula dari penyaluran BLT, melainkan dari meja judi remi yang tak semestinya ada dalam agenda pemerintahan desa.

Bahkan, kegiatan ilegal ini diduga berlangsung di rumah warga, disinyalir menjadi “markas remi” darurat.

“Awalnya kumpul main judi kartu. Kepala Desa HS bilang ke teman-temannya yang datang ‘Ada duit enggak? Jangan nanti banyak alesan, mau gadai-gadaian lah, apalah, kan enggak enak,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

Perkataan ini rupanya menyulut emosi korban, AB, yang merasa tersinggung. Ia bangkit dan pulang dengan hati panas, tapi sayangnya, tidak berhenti di situ, beberapa jam kemudian, AB kembali dan terjadi cekcok yang berujung pada pengeroyokan oleh Kades dan Bendahara Desa.

Dalam peristiwa itu, AB ditusuk dengan senjata tajam oleh Kades HS, dan bendahara RD juga ikut mengeroyok.

“Korban AB tertusuk di bagian perut kanan. Meski berdarah-darah, AB masih bisa pulang sendiri ke rumah,” lanjut sumber warga.

Melihat kondisi AB yang sudah berlumuran darah, pihak keluarga langsung melarikan korban ke Puskesmas Peniangan. Karena luka cukup parah, korban dirujuk ke RS Airan Bandar Lampung untuk penanganan lebih lanjut.

Editor: Hermanto