Sebanyak 112 Guru SD Mengikuti Bimtek Revitalisasi Bahasa Daerah Lampung

Guru Sekolah Dasar mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang digelar di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Lampung, pada 7-9 Juli 2025. (Balai Bahasa)

Lampung, CINEWS.ID -Sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Lampung. Sebanyak 112 guru sekolah dasar (SD) dari berbagai daerah di Provinsi Lampung mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD), yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Lampung pada 7-9 Juli 2025. Ada pun kegiatan ini bertempat di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung, 

Revitalisasi Bahasa Daerah merupakan salah satu program prioritas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Program ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan keberagaman bahasa daerah yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung, Halimi Hadibrata menjelaskan, bahwa program RBD sudah memasuki tahun ketiga. Bimtek ini adalah salah satu rangkaian kegiatan RBD yang meliputi Rapat Koordinasi Pemangku Kebijakan, Penyusunan Model Pembelajaran, Bimtek Guru Utama, Pengimbasan Guru Sejawat, serta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI).

“Peserta bimtek diharapkan dapat memiliki komitmen untuk mengimbaskan materi yang didapat kepada teman sejawat dan siswa. Bila satu guru utama bisa mengimbaskan ilmu kepada 10 guru sejawat, dan para guru sejawat kemudian mengajarkannya kepada siswa, maka program RBD ini akan berjalan dengan optimal,” kata Halimi dalam sambutannya di acara Bimtek) Revitalisasi Bahasa Daerah.

Ia berharap para peserta akan kembali dengan tekad kuat untuk melindungi dan melestarikan bahasa Lampung melalui program ini.

Plt. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Lampung yang diwakili oleh Dewi Anggraini, juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah dalam menjaga keberagaman budaya, khususnya bahasa Lampung.

“Semoga melalui pelatihan ini, kolaborasi antara berbagai pihak dapat semakin kuat dalam merumuskan strategi revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Lampung” katanya, menambahkan.

Ketua pelaksana kegiatan, Sustiyanti, melaporkan para guru yang mengikuti bimtek ini merupakan perwakilan dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.

“Selama kegiatan, para peserta akan mendapatkan materi dari narasumber penyusun model pembelajaran, yang mencakup berbagai teknik pengajaran bahasa Lampung, antara lain melalui dongeng, lagu, puisi tradisional, serta pembelajaran aksara Lampung” kata Sustiyanti.​

Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan komitmen para guru untuk melestarikan bahasa daerah, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap upaya perlindungan dan revitalisasi bahasa Lampung yang semakin terancam punah. 

Editor: Archi