Jakarta, CINEWS.ID – Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Ahmad David menilai, bekasi menjadi titik peredaran narkoba paling banyak di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Menurut David, tidak ada satu pun wilayah di Jakarta dan sekitarnya yang luput dari penyalahgunaan narkoba. Namun, Polda Metro Jaya paling banyak mengungkap kasus peredaran narkoba di wilayah Bekasi, selama kurun waktu dua bulan terakhir.
“Di wilayah Jakarta ini tidak ada yang tidak tersentuh oleh para pengguna maupun pengedar. Semua sudah terjangkau kegiatan ini. Namun dalam hal ini perlu kami sampaikan bahwa terbanyak pengungkapan ini di wilayah Bekasi,” kata Ahmad David saat konferensi pers, Kamis (26/6/2025).
David menjelaskan, Bekasi kini menjadi jalur utama para pengedar dari wilayah Sumatera yang ingin masuk ke Jakarta.
Narkoba dari luar negeri, khususnya dari Malaysia banyak diselundupkan lewat perairan Sumatera melalui Medan, Riau, dan Aceh. Selanjutnya, barang haram tersebut dikirimkan melalui jalur darat ke Bekasi.
“Karena memang wilayah Bekasi ini kami fokus di situ untuk menyetop peredaran yang ada dari Sumatera,” ujar David.
Berdasarkan temuan itu lah, aparat kepolisian pun memperketat penjagaan di jalur Bakauheni-Merak hingga Bekasi.
“Sehingga kami melakukan penyekatan itu baik di Bakauheni, di Merak maupun di wilayah Bekasi. Sehingga banyak yang kami ungkap di wilayah Bekasi,” jelasnya.
Di sisi lain, David mengungkap, 60 persen pengguna narkoba yang diamankan dalam dua bulan terakhir ini, berusia produktif antara 18–60 tahun.
“Sekali lagi, penyalahguna ini adalah usia produktif. 60 persen dari mereka merupakan penyalahguna narkoba dalam hal ini usia,” tandasnya.
Karena itu, Polda Metro terus gencar melakukan sosialisasi lewat program edukasi seperti Ngopi Kampipas, kegiatan P4GN, hingga konten media sosial dan videotron.
“Makanya semua langkah upaya kita lakukan baik preventif-preventif. Itu semua kita lakukan,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Faudzan |
Editor: Jajang Suryana |