Najaf, CINEWS.ID – Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Ayatollah Agung Ali Sistani mengeluarkan peringatan keras kepada komunitas internasional agar tidak menargetkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Menurut Ayatollah Sistani, langkah seperti itu bisa memicu kekacauan luas dan memperburuk situasi di seluruh kawasan Timur Tengah.
“Setiap penargetan terhadap pemimpin agama dan politik Iran tertinggi (Khamanei) akan memiliki akibat buruk bagi wilayah tersebut,” kata Ayatollah Sistani dalam pernyataan resminya, dilansir AFP, Kamis (19/6/2025).
Pernyataan Ayatollah Sistani ini muncul di tengah eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Setelah Israel melancarkan serangan mendadak ke situs militer dan nuklir Iran yang menewaskan sejumlah komandan dan ilmuwan.
Sontak, Iran pun lantas melakukan serangan balasan, dengan rentetan rudal ke wilayah Israel yang memicu peningkatan ketegangan regional dengan kekhawatiran meluasnya perang di Timur Tengah.
Ayatollah Sistani, yang dikenal sebagai tokoh penting bagi jutaan Muslim Syiah di Irak dan dunia, juga menyerukan kepada masyarakat internasional agar segera mencari solusi damai untuk mengakhiri perang yang dianggapnya tidak adil. Sistani menekankan pentingnya upaya global untuk menyelesaikan konflik, khususnya terkait program nuklir Iran, melalui jalur diplomasi dan perdamaian.
“Masyarakat internasional harus berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan perang yang tidak adil ini dan menemukan solusi damai untuk program nuklir Iran,” ujar Sistani mengusulkan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menyatakan tidak menutup kemungkinan menyerang atau bahkan membunuh A tertinggi Iran, Khamanei, dengan klaim bahwa hal itu bisa mengakhiri konflik.
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menegaskan belum akan menyerang Khamenei “untuk saat ini”, tetapi tetap menuntut Iran menyerah tanpa syarat.
Reaksi keras juga datang dari kelompok Hizbullah di Lebanon yang mengecam ancaman tersebut sebagai tindakan “sembrono dan bodoh”, serta memperingatkan bahwa konsekuensinya akan sangat serius. Hizbullah menilai ancaman terhadap Khamenei sebagai penghinaan terhadap ratusan juta umat Muslim dan pendukung perlawanan di kawasan.
Di Irak sendiri, aksi solidaritas bermunculan. Ulama Syiah turun ke jalan dengan mengenakan seragam militer, membawa bendera Irak dan Iran, serta meneriakkan slogan anti-Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Iran dan penolakan terhadap ancaman terhadap Khamenei.
Situasi di Timur Tengah saat ini sangat tegang, dengan risiko eskalasi konflik yang bisa melibatkan lebih banyak negara dan menimbulkan kerusakan serta penderitaan yang lebih luas. Peringatan Sistani menjadi pengingat penting bagi dunia akan bahaya intervensi yang menargetkan pemimpin negara di tengah konflik yang sudah sangat panas.
Editor: M. Ibnu Ferry |