Disdik Kota Tanjungpinang Mewajibkan Sertifikat Mengaji Al-Qur’an Bagi Calon Peserta Didik Baru

Kantor Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.

Tanjungpinang, CINEWS.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) membuat inisiatif baru, calon peserta didik baru jenjang SD dan SMP yang beragama Islam diwajibkan untuk menyertakan sertifikat mengaji Al-Qur’an dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

“Sertifikat mengaji jadi syarat wajib masuk sekolah. Itu sudah dituangkan dalam petunjuk teknis SPMB tahun ini,” ujar Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdik Tanjungpinang, Inderi Zamar di Tanjungpinang, Ahad (18/5/2025)

Inderi menjelaskan, sertifikat mengaji bisa diperoleh dari lembaga pengajaran Al-Qur’an seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) atau lembaga sejenis.

Sementara bagi anak yang belajar mengaji secara privat di rumah, orang tua dapat melampirkan surat keterangan atau pernyataan tertulis yang menyebutkan bahwa anak tersebut aktif belajar mengaji di rumah.

“Sertifikat atau surat pernyataan itu dilampirkan saat pendaftaran siswa baru,” katanya.

Kebijakan ini merupakan bagian dari program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan Raja Ariza, untuk mendorong pembentukan karakter anak berbasis Al-Qur’an.

“Pemkot Tanjungpinang ingin menghidupkan lagi gerakan mengaji untuk anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang cinta dan paham Al-Qur’an,” jelas Inderi.

Lebih dari sekadar kemampuan membaca, kata dia, kebijakan ini bertujuan agar nilai-nilai dalam Al-Qur’an dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para siswa.

Inderi menegaskan bahwa keberhasilan program ini tak hanya berada di pundak pemerintah, melainkan merupakan tanggung jawab bersama. “Membangun karakter anak itu tidak bisa sepihak. Komposisinya, 40 persen dari orang tua, 35 persen pemerintah, dan 25 persen lingkungan,” ujarnya.

Ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar kebijakan ini bisa berjalan baik dan memberi manfaat jangka panjang.

“Kalau konsisten diterapkan, Insyaallah dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, kita bisa melihat generasi muda yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya,” pungkasnya.

Editor: M. Ngabdi Nugroho

Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.