Jakarta, CINEWS.ID – Presiden Prabowo Subianto melarang organisasi kemasyarakatan (ormas) bertindak di luar batas hukum, apalagi sampai melakukan pemalakan terhadap masyarakat atau dunia usaha.
Penegasan ini disampaikan seusai sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (5/5/2025).
Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman menyampaikan, bahwa Presiden Prabowo sangat menekankan pentingnya ketertiban dan peran konstruktif ormas di tengah masyarakat.
“Presiden menyampaikan bahwa ormas harus tertib, tidak boleh mengganggu, apalagi memalak. Itu sudah sangat jelas ditekankan,” kata Dudung dalam pernyataannya, dikutip Selasa (6/5/2025).
Lebih lanjut, Dudung mengatakan, pemerintah terbuka terhadap kerja sama dengan ormas selama mereka menunjukkan iktikad baik dan turut serta dalam mendukung pembangunan nasional.
“Silakan ormas bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan, dan ikut mendorong pembangunan. Itu justru yang kita harapkan,” tambahnya.
Penegasan dari Presiden Prabowo ini muncul di tengah kekhawatiran publik atas kasus gangguan ormas terhadap pembangunan pabrik mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD) di Subang, Jawa Barat.
Proyek investasi besar ini sempat dikabarkan terganggu oleh aksi premanisme yang diduga dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan ormas.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyerukan kepada pemerintah agar bertindak tegas terhadap aksi-aksi yang merusak iklim investasi.
“Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Pemerintah harus tegas menanganinya,” kata Eddy dalam unggahannya di akun Instagram pribadi @eddysoeparno.
Ia menekankan, jaminan keamanan adalah aspek paling mendasar dalam menarik dan menjaga kepercayaan investor di Indonesia.
“Jangan sampai investor merasa tidak aman. Kita harus pastikan mereka terlindungi,” tegasnya.
Pabrik BYD yang tengah dibangun di Subang menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan ekosistem mobil listrik nasional. Proyek ini diperkirakan akan menyerap hingga 18.000 tenaga kerja dan mempercepat transformasi industri otomotif Indonesia.
Penegasan dari Presiden Prabowo ini muncul di tengah kekhawatiran publik atas kasus gangguan ormas terhadap pembangunan pabrik mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD) di Subang, Jawa Barat.
Menunjukkan komitmen kuat terhadap kerja sama dengan pemerintah, BYD bahkan mempercepat target operasional pabrik dari awal 2026 menjadi kuartal IV tahun 2025.
Dengan tegasnya sikap pemerintah terhadap gangguan ormas dan dukungan penuh terhadap investasi strategis seperti BYD, diharapkan Indonesia mampu menciptakan iklim investasi yang lebih aman, sehat, dan kompetitif.
Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

