Jakarta, CINEWS.ID – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) mampu menciptakan hingga 1,2 juta lapangan kerja baru di seluruh Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koperasi (Sesmenkop) Ahmad Zabadi mengatakan, dari estimasi pembentukan 80.000 koperasi baru, pemerintah memperkirakan akan membutuhkan sekitar 400.000 orang pengurus dan 1,2 juta tenaga kerja pengelola untuk mendukung operasional koperasi yang mencakup enam jenis unit usaha.
“Gerai usaha yang akan dijalankan oleh Kopdes Merah Putih mencakup kebutuhan dasar masyarakat seperti sembako, apotek, klinik, cold storage/logistik, simpan pinjam, dan kantor koperasi. Maka, diperlukan SDM yang kompeten dan siap bekerja secara profesional,” kata Zabadi dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).
Untuk memastikan kesiapan SDM tersebut, Kemenkop menyiapkan program pelatihan secara masif yang tidak hanya menyasar pengawas, tetapi juga para pengurus dan karyawan koperasi. Pelatihan dirancang dengan pendekatan hybrid learning atau gabungan daring dan luring, guna menjamin efektivitas sekaligus efisiensi anggaran.
Meski demikian, Zabadi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada penetapan resmi mengenai pembiayaan maupun sumber pendanaan program pelatihan tersebut. Kemenkop masih melakukan proses pematangan program bersama kementerian/lembaga serta pemangku kepentingan lainnya.
“Model pelatihan masih dirumuskan secara menyeluruh. Belum sampai pada tahap penetapan kebutuhan pembiayaan, apalagi memungut biaya dari peserta. Jadi informasi yang menyebut biaya pelatihan Rp5 juta per orang tidak berasal dari kami,” tegasnya.
Lebih lanjut, Zabadi menekankan bahwa seluruh perencanaan pelatihan SDM koperasi mengacu pada prinsip efektivitas dan efisiensi, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pelaksanaan program strategis nasional.
Artinya, program tidak boleh membebani APBN secara berlebihan dan harus menjawab kebutuhan nyata di lapangan.
Program Kopdes Merah Putih sendiri merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam memperkuat ekonomi desa melalui koperasi. Jika berhasil, program ini tidak hanya akan membuka jutaan lapangan kerja, tetapi juga menjadi model baru pengelolaan koperasi yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.