Berita  

Perekrutan Calon Siswa dan Guru Sekolah Rakyat Dimulai Akhir Bulan Atau Awal April 2025

Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul saat memberikan sambutan pada kegiatan Buka Puasa Bersama Menteri Sosial di Kantor Kemensos Jakarta, Jumat (14/3). (Foto: Biro Humas Kemensos)

Jakarta, CINEWS.ID – Perekrutan calon siswa dan guru Sekolah Rakyat (SR) akan di mulai pada bulan ini atau awal April 2025 setelah program ini diseyujui Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Sosial Saefullah Yusuh mengatakan SR akan dapat menjadi model pendidikan inklusif yang mampu mengangkat anak-anak dari keluarga miskin keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Program ini juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Gus Ipul, Jumat (14/3/2025).

Pihaknya akan memprioritaskan untuk menyeleksi anak-anak miskin maupun miskin ekstrem yang tinggal di sekitar lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat untuk menjadi calon murid.

Mensos sebelumnya mengatakan Sekolah Rakyat nantinya akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Ia menjelaskan pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Oleh karena itu, seleksi akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.

Program SR akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Mensos menegaskan, para murid yang berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di SR tidak boleh berhenti putus sekolah di tengah jalan.

Untuk memastikan hal tersebut, ia mengatakan para orang tua atau wali murid nantinya harus menandatangani perjanjian yang mewajibkan anak mereka yang telah lulus seleksi calon murid SR untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran sampai dengan selesai dan tidak diperbolehkan putus sekolah.

“Maka itu di dalam syarat ada nanti perjanjian dengan orang tuanya. Salah satunya mereka tidak boleh putus sekolah, harus mengikuti proses ini. Jadi ada kesediaan dari orang tuanya. Jadi kita juga dampingi orang tuanya,”jelasnya.

Pihaknya akan memprioritaskan untuk menyeleksi anak-anak miskin maupun miskin ekstrem yang tinggal di sekitar lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat untuk menjadi calon murid.

Mensos sebelumnya mengatakan Sekolah Rakyat nantinya akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Ia menjelaskan pemerintah menargetkan peserta didik berasal dari kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Oleh karena itu, seleksi akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan verifikasi status ekonomi, dilanjutkan dengan tes akademik.

Program SR akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA dengan standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran formal, kurikulum juga akan menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.

Mensos menegaskan, para murid yang berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di SR tidak boleh berhenti putus sekolah di tengah jalan.

Untuk memastikan hal tersebut, para orang tua atau wali murid nantinya harus menandatangani perjanjian yang mewajibkan anak mereka yang telah lulus seleksi calon murid SR untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran sampai dengan selesai dan tidak diperbolehkan putus sekolah.

“Maka itu di dalam syarat ada nanti perjanjian dengan orang tuanya. Salah satunya mereka tidak boleh putus sekolah, harus mengikuti proses ini. Jadi ada kesediaan dari orang tuanya. Jadi kita juga dampingi orang tuanya,” kata Gus Ipul.