Jakarta, CINEWS.ID – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indarwati mengatakan, kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menimbulkan disrupsi pada nilai tukar di semua negara.
“Terjadi disrupsi akibat berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Trump 2.0 dan interaksi reaksi dari negara-negara blok besar. Entah itu Kanada, Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, Meksiko. Bahkan juga telah menimbulkan suatu dinamika atau gejolak di nilai tukar dan yield di semua negara,” kata Sri pada konferensi pers hari ini, Kamis (13/3/2025).
“Indonesia alhamdulillah, kalau kita lihat pada tahun 2024 kita bisa menjaga yield year to date-nya di 6,8% untuk SBN 10 tahun local currency dan end of periodnya di 7%,” tambahnya.
“Kita lihat deviasi dari asumsi 6,7% di tahun 2024. Tahun ini asumsi kita 7% hingga akhir Februari realisasi end of period-nya 6,88%. Dan year to date-nya di 6,98%,” sambungnya.
Menkeu menambahkan kebijakan Trump memunculkan respons syok berturut-turut pada ekonomi global.
“Ini adalah bulan-bulan Januari-Februari yang tidak mudah dan tidak biasa. Seperti tadi saya sampaikan syok yang terjadi secara berturut-turut dari executive order yang muncul dari Presiden Trump dan kemudian memunculkan retaliasi atau respons,” pungkasnya.