Kepala UPT Rusunawa DPU Kota Balam Menanggapi Soal Adanya Tumpukan Lumpur di Rusunawa Ketapang

Kepala UPT Rusunawa pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Alex Yohanes. (CINEWS.ID/Ibnu/Agus)

Lampung, CINEWS.ID – Warga Rusunawa Ketapang Kota Bandar Lampung mengeluhkan keberadaan lumpur bercampur sampah yang berasal dari pengerukan selokan di Jalan Yos Sudarso tepatnya sepanjang siring di depan Pelabuhan Panjang.

Menurut keterangan dari warga Rusunawa, lumpur bercampur sampah itu berasal dari pengerukan selokan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam rangka normalisasi sungai.

Dari informasi gambar yang diterima CINEWS.ID, nampak terlihat halaman belakang Rusunawa Ketapang Bandar Lampung disisi taman bermain anak ada tumpukan limbah lumpur.

Salah seorang warga Rusunawa Ketapang mengaku heran ketika ada tumpukan lumpur bercampur sampah di buang di belakang Rusunawa.

“Lumpur itu sudah beberapa hari, Saya tidak ada di rumah waktu ada bongkarannya, eh tahu-tahunya pas pulang ke rumah (Rusunawa), saya lihat sudah dipenuhi lumpur berbau tak sedap,” katanya kepada Cinews.id, Senin (24/2/2025).

Warga Rusun lain mengatakan, aroma menyengat dari lumpur tersebut mengganggunya, apalagi saat hujan turun.

“Sangat mengganggu pernapasan ya, orang mah pagi-pagi bisa cium udara segar ya. Ini saya malah cium aroma menyengat dari lumpur yang sudah bercampur dengan sampah, bau amis, apalagi pas hujan,” keluhnya.

Menurut keterangan, belum ada koordinasi pihak Pemkot Bandar Lampung atau pun dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dengan warga mengenai lumpur bercampur sampah yang dibuang disekitaran permukiman warga.

Saat di konfirmasi, Kepala UPT Rusunawa pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Alex Yohanes mengatakan, itu bukan lumpur bercampur sampah, tapi itu adalah sedimen dari pengerukan selokan dari kegiatan normalisasi sungai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

Menurut Alex, sedimen dari kerukan selokan dan sungai itu nantinya akan dimanfaatkan untuk pengurukan lahan rendah menyerupai jurang yang berada di areal Rusunawa Ketapang, Kota Bandar Lampung.

“Karena kalau kita membeli tanah urukan itu mahal dan Pemkot belum ada anggarannya, jadi untuk efisiensi anggaran, kita memanfaatkan sedimen dari kerukan selokan dan sungai untuk menguruk,”kata Alex saat dikonfirmasi CINEWS.ID di Bandar Lampung, Selasa (25/2/2025).

Alex mengungkapkan, bahwa dengan adanya kegiatan pengurukan menggunakan sedimen itu, nantinya lahan jurang yang berada di lokasi Rusunawa Ketapang bisa rata dan dalam membawa manfaat yang lebih luas.

“Ya mudah-mudahan kedepannya dapat di bangun blok lagi,”ujar Alex.

Alex memaparkan, bahwa pengurukan ini merupakan inisiatifnya untuk memanfaatkan lahan. Karena menurutnya, jika ada rencana pembangunan Rusun dari Pemerintah pusat, Pemkot harus menyediakan lahan.

Foto Lahan Rusunawa Ketapang, Kota Bandar Lampung. Lahan berbentuk jurang yang akan di timbun dalam tanda kolom merah. (Dok.UPT Rusunawa DPU Bandar Lampung)

“Maka kami berupaya bagai mana caranya supaya lahan terbengkalai berbentuk jurang di area Rusunawa Ketapang itu bisa bermanfaat, karena itu (lahan tidak rata berbentuk jurang) sangat luas sekali,”jelas Alex.

Alex berharap, dengan adanya pengurukan itu kedepannya, lahan itu dapat di manfaatkan untuk di bangun lagi blok Rusun, sehingga harapannya bisa lebih banyak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dapat merasakan manfaatnya.