Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Sopir Ojol Lapor ke Kemnaker Jika di Putus Mitra Gara-gara Demo

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel di atas mobil komando saat aksi demonstrasi ojek online di depan Kantor Kemenaker, Jln Gatot Subroto, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Jakarta, CINEWS.ID – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan meminta kepada aplikator transportasi online untuk tidak memberikan hukuman, suspend atau pemutuskan mitra kerja kepada para ojek online (Ojol) yang berdemo hari ini, Senin (17/2/2025), di depan Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan.

Menurut Immanuel, aksi unjuk rasa yang disampaikan para pengemudi ojol ini merupakan bentuk aspirasi mereka selama menjadi mitra.

“Kita berharap demonstrasi ini jangan menjadi hal yang menakutkan. Karena apapun yang dilakukan oleh kawan-kawan ojek online adalah bentuk aspirasi yang harus diperjuangkan oleh kawan-kawan ojek online itu sendiri,” kata Immanuel melalui pengeras suara, di halaman depan gedung Kemenaker RI, Jaksel, Senin (17/2/2025).

Oleh sebab itu, Immanuel berharap kepada para aplikator ojol untuk dapat memahami apa yang dilakukan para pengemudinya. Terlebih demonstrasi itu bagian dari hak masyarakat dalam penyampaian aspirasi.

“Jadi, para aplikator harus memahami bahwa demonstrasi dilindungi oleh undang-undang dan konstitusi di republik ini. Jadi tidak boleh ada nanti ketika kawan-kawan aksi kemudian pulang dari aksi ini ada yang namanya sanksi atau suspend,” jelasnya

Ia menegaskan apabila para para pengemudi ojek online mendapatkan suspend hingga pemutusan mitra, maka untuk segera melapor kepada pihaknya.

“Jika itu ada (pemutusan mitra karena ikut demo), laporkan ke kita. Setuju?” teriak Wamen Kemnaker RI

“Setuju,” jawab pendemo.

Puluhan driver ojek online (Ojol) dan kurir online yang terdiri dari pemuda hingga orang tua melakukan unjuk rasa di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemaker) RI, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin, 17 Februari, pukul 10.00 WIB.

Pantauan VOI di lokasi, nampak sejumlah sopir ojol menggunakan atribute dan satu mobil komando di depan gedung Kemenaker RI.

Nampak juga pendemo yang berasal dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPSI). Mereka menggunakan seragam berwana merah.

Di atas mobil komando, orator meminta kepada Menteri Ketenagakerjaan untuk memberikan tunjangan kepada pengemudi ojol.

Selain itu, mereka juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan surat edaran kepada perusahaan ojol untuk memberikan tunjangan hari raya. Serta memberikan jaminan kecelakaan kerja dan kematian secara gratis.

“Memberikan surat edaran untuk mengubah aplikasi untuk memberikan tunjangan hari raya. Mendesak perusahaan aplikasi dan memberikan jaminan kecelakaan kerja dan kematian secara gratis,” pintanya.


Eksplorasi konten lain dari CINEWS.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.