JAKARTA, Cinews.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah akan memberikan subsidi bunga 5 persen untuk industri sektor padat karya. Subsidi tersebut diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri nasional.
“Pemerintah juga memberikan untuk UMKM kredit investasi untuk padat karya, di mana Bu Menteri Keuangan sudah setuju apapun banknya yang memberikan kredit investasi untuk UMKM itu sektornya, sektor padat karya, yaitu tekstil ataupun garmen, alas kaki, makan minum, furniture, dan sektor lain dengan jumlah tenaga kerja tertentu,” jelasnya dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).
Selain itu, Airlangga menegaskan, bank yang akan menyalurkan kredit untuk sektor padat karya bunganya akan disubsidi pemerintah sebesar 5 persen.
Airlangga berharap, fasilitas ini dapat membantu UMKM di sektor padat karya untuk meningkatkan produksinya sehingga bisa melakukan ekspor dengan maksimal.
Sebelumnya, Airlangga menyampaikan proyeksi penyaluran skema kredit investasi padat karya ini diperkirakan mencapai Rp20 triliun pada tahun 2025.
Adapun skema kredit ini dirancang khusus untuk mendukung revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas di sektor industri padat karya. Melalui skema ini, pelaku industri dapat memperoleh pembiayaan untuk memodernisasi peralatan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Skema kredit ini menawarkan beberapa fitur di antaranya plafon pinjaman dari Rp500 juta hingga Rp10 miliar, suku bunga atau margin yang lebih rendah dibandingkan kredit komersial, serta jangka waktu pinjaman yang fleksibel antara 5 hingga 8 tahun.
Untuk mengakses kredit ini, calon penerima harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain memiliki usaha yang produktif dan layak, berpengalaman dalam usaha minimal 2 tahun, serta mempekerjakan setidaknya 50 tenaga kerja.
Diharapkan jumlah tenaga kerja ini akan meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas produksi akibat revitalisasi mesin.