CEO Indodax Mengklaim Platformnya Diduga Diretas Hacker Korea Utara

JAKARTA, cinews.id – CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan insiden keamanan platform yang terjadi pada 11 September 2024 diduga dilakukan oleh hacker dari Korea Utara (Korut). Meski demikian, upaya peretasan tersebut berhasil dipulihkan dalam waktu sekitar 80 jam.

Kata Oscar, hal tersebut membuat Indodax sebagai salah satu exchange crypto dengan pemulihan tercepat pascainsiden keamanan di industri kripto dibandingkan exchange crypto yang pernah mengalami peretasan sebelumnya.

“Kami telah menerapkan berbagai langkah mitigasi yang komprehensif untuk memastikan platform kami tidak hanya kembali seperti semula, tetapi juga lebih aman dari sebelumnya. Insiden ini justru memastikan keamaan Indodax semakin diperkuat,” kata Oscar dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/9/2024).

Sejauh ini setelah Indodax selesai melakukan pemulihan, ungkap Oscar, tidak ada tanda kepanikan di kalangan pengguna. Indodax tetap stabil, baik dari segi operasional maupun likuiditas, menunjukkan kepercayaan yang kuat dari para pengguna.

Ini juga terlihat dari volume perdagangan yang tetap konsisten dan bahkan meningkat, menunjukkan tidak ada penarikan dana besar-besaran. “Kondisi stabil ini mencerminkan kepercayaan para member atas ketahanan platform Indodax dalam menghadapi tantangan,” sebut Oscar.

Sebagai bentuk komitmen terhadap para member, jelas Oscar, Indodax juga telah melakukan langkah-langkah dukungan pelanggan yang responsif terhadap pertanyaan yang dimiliki member.

Indodax kini telah memulihkan penuh operasionalnya dengan standar keamanan yang lebih tinggi, memastikan pengalaman trading yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh member Indodax yang telah tetap setia dan percaya kepada kami, meskipun kami sempat mengalami tantangan. Dukungan kalian menjadi motivasi utama bagi kami untuk terus bekerja keras memastikan platform ini semakin kuat dan aman,” ucap Oscar.

Selain itu, pascainsiden untuk memastikan perlindungan kepada masyarakat, hingga saat ini Indodax sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bappebti, OJK, BSSN, serta Cyber Mabes Bareskrim untuk memastikan pihak regulator terus mendapatkan update tentang insiden ini.

Indodax juga mengimbau seluruh pengguna untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan akun mereka, termasuk dengan mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah (2FA), menjaga kerahasiaan informasi pribadi, dan mengganti kata sandi secara berkala.

Oscar menyadari betapa pentingnya transparansi dalam membangun kepercayaan. Dengan cadangan aset kripto Indodax yang melebihi 100 persen dari total saldo pengguna, Indodax ingin memastikan semua pengguna dapat memiliki keyakinan penuh dana mereka aman.

“Kami tidak hanya menjaga keamanan aset, tetapi juga berkomitmen pada keterbukaan informasi yang lengkap,” tegas dia.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi, Indodax telah mempublikasikan Proof of Reserve yang jumlahnya melebihi 100 persen dari total saldo pengguna.

Saat ini, cadangan aset Indodax meliputi 4.806,34 bitcoin senilai Rp4,288 triliun, 36.915,47 Ethereum senilai Rp1,334 triliun, serta aset kripto lainnya senilai Rp5,907 triliun, dengan total mencapai Rp11,529 triliun.

“Data ini menegaskan bahwa Indodax tidak hanya menjaga keamanan aset pengguna, tetapi juga berkomitmen pada keterbukaan informasi yang lengkap,” tutup Oscar.


Eksplorasi konten lain dari Cinews.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *