Daerah  

2 Ternak Milik Warga di Lampung Barat Dimangsa Hewan Buas

LAMPUNG BARAT – Dua ekor kambing milik warga Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, tewas dengan kondisi tercabik-cabik. Hewan ternak itu diduga telah dimangsa hewan buas, sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (29/3/2024).

Kambing mati itu terdiri dari satu indukan dan satunya anakan milik Jaswadi, petani di Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga. Pemangsa kambing itu juga menjebol dinding dapur rumah milik Asngadi yang lokasinya sekitar 30-40 meter dari kandang kambing Jaswadi.

Dari dapur rumah Asngadi, hewan buas dari hutan sekitar Lampung Barat itu memakan minyak goreng. Sementara, pemilik rumah sedang menginap di rumah saudaranya saat kejadian. Anggota DPRD Lampung Barat asal daerah sekitar, Sugeng Hari Kinaryo Adi, mengatakan hewan buas yang memangsa kambing dan merusak rumah warga itu adalah beruang.

“Kalau keterangan Polhut, harimau tidak mau makan minyak. Tapi, kalau beruang memakan minyak sayur dan garam. Sehingga, dugaan sementara yang memakan kambing itu beruang,” kata Sugeng.

Atas kejadian itu, dia memberitahu pihak terkait dan meminta agar Polhut dan BKSDA untuk melakukan tindakan terhadap hewan buas yang memakan kambing itu.

“Jika dibiarkan nanti kembali memangsa kambing lainnya. Apalagi ternak ini salah satu sumber penghasilan petani,” ujar dia.

Meski begitu, petugas saat ini masih fokus melakukan penangkapan harimau. Sebab, masyarakat Suoh dan Bandar Negeri Suoh makin resah dan terancam.

“Sebab, belum selesai urusan harimau yang memangsa manusia dan datang rombongan gajah yang merusak tanaman. Kini datang lagi beruang yang memakan ternak,” kata dia.

Menurut dia, pemilik kambing itu sempat mendengar suara kambing sekitar pukul 03.00 WIB. Kandang kambing itu berada di kebun coklat belakang rumah. Namun, pemiliknya itu takut keluar memeriksa karena ancaman binatang buas.

“Apalagi harimau pemangsa manusia hingga saat ini belum tertangkap. Pada siang hari, pemiliknya baru memeriksa kandang dan ternyata dua kambingnya mati dengan kondisi tercabik-cabik,” ujarnya.

Sementara, di rumah Asngadi terdapat bekas cakaran di dinding dapur rumah. Namun, warga kesulitan mencari jejak atau tapak kaki hewan itu karena lokasi yang berbatu.
Dia menambahkan, belasan kawanan gajah liar juga masih berada di sekitar danau minyak. Gajah-gajah itu keluar saat malam dan memakan tanaman petani.

“Sampai sekarang, ada sekitar lima hektare kebun dan sawah petani yang terdampak gajah,” kata dia.


Eksplorasi konten lain dari Cinews.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *