Jakarta, CINEWS.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengeklaim program makan bergizi gratis (MBG) merupakan sebuah langkah strategis dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, program tersebut berperan memperbaiki kualitas gizi anak-anak untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang produktif di 2045.
“Kenapa disampaikan sangat strategis? Kami sampaikan data yang kami peroleh, penduduk Indonesia sampai detik ini masih bertambah enam orang per menit,” ujar Dadan dalam Retret Pembekalan Kepala Daerah di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 27 Februari 2025.
Generasi anak-anak saat ini, kata Dadan, akan menjadi bagian bonus demografi. Sehingga, peningkatan kapasitas SDM menjadi hal yang penting.
Di samping itu, pemerintah terus mengupayakan agar pemenuhan gizi dapat dirasakan seluruh generasi anak-anak di Indonesia. Dia juga menekankan program MBG merupakan program pemerintah pusat. Anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dadan berharap program MBG mampu memicu meningkatnya sirkulasi ekonomi di daerah, karena melibatkan para petani, hingga pengusaha lokal. Dadan juga berharap program ini dapat didukung para kepala daerah.
Kepala daerah, lanjut Dadan, dapat berkontribusi melalui dukungan terhadap perbaikan infrastruktur, termasuk pendidikan. Daerah juga dapat memberikan dukungan dengan mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan rantai pasok, membina petani, nelayan, peternak, hingga UMKM. Dengan demikian kalangan tersebut akan mampu mendorong terpenuhinya pasokan kebutuhan gizi.
“Jadi mohon kerja samanya Ibu-Bapak sekalian, nanti di daerah, untuk program makannya tidak perlu ditambahkan lagi, karena berapa pun akan dibayar oleh Badan Gizi,” tegas dia.
Dadan menjelaskan pihaknya tengah berupaya menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk menyukseskan program MBG. Dia berharap program ini ke depannya akan mampu berdampak positif terhadap masyarakat, dan khususnya para generasi produktif di masa depan.
“Memang tujuan utamanya adalah investasi SDM jangka panjang, tetapi yang akan diuntungkan adalah masyarakat, terutama masyarakat Ibu-Bapak (kepala daerah) sekalian,” ujar dia.