Cirebon, CINEWS.ID – Setelah ratusan siswa terancam gagal masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Polemik di SMAN 7 Kota Cirebon pun semakin memanas. Di tengah permasalahan tersebut, pihak sekolah mengakui adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp250.000 per siswa.
Lebih mengejutkan, dana yang seharusnya digunakan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu itu diduga disalurkan ke salah satu partai politik.
Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SMAN 7 Kota Cirebon, Undang Ahmad Hidayat membenarkan adanya potongan dana PIP yang disalurkan ke partai tertentu, namun enggan mengungkapkan nama partai penerima dana tersebut.
“Potongan Rp 250.000 untuk partai memang benar, tapi kami tidak tahu partai mana. Takut salah menyebut,” kata Undang Selasa (18/2/2025).
Undang juga mengonfirmasi bahwa Kejaksaan masih melakukan penyelidikan terkait dugaan aliran dana PIP ke partai politik.
“Saat ini, Kejaksaan masih mengumpulkan bukti dan mendalami kasus ini. Belum ada keputusan resmi,” tambahnya.
Terkait pengembalian dana PIP kepada siswa, Undang menyatakan bahwa prosesnya akan dilakukan secara bertahap.
“Dulu ada rencana perpisahan siswa yang batal, dan uangnya dikembalikan. Seandainya uangnya diambil dari PIP, nanti akan dikembalikan juga. Tapi kalau yang terkait kasus ini, belum ada kepastian,” ujarnya.
Dugaan pemotongan dana ini pertama kali diungkapkan oleh Hanifah Kaliyah Arij, siswi kelas 12 SMAN 7 Kota Cirebon. Ia mencetak buku tabungan dan menemukan transaksi mencurigakan yang menunjukkan adanya penarikan dana PIP ke rekening pribadi pihak sekolah.
“Bukti yang kami pegang ada di buku tabungan. Dana PIP sebesar Rp 1,8 juta ditarik ke rekening pribadi pihak sekolah,” katanya.
Hanifah juga menjelaskan bahwa ia dan teman-temannya awalnya tidak mengetahui bahwa PIP ditujukan bagi siswa kurang mampu. Mereka hanya diberi tahu ada sumbangan untuk sekolah tanpa penjelasan lebih lanjut.
“Kami pikir ini hanya sumbangan untuk siswa. Kami tidak diberi tahu dana ini seharusnya untuk mereka yang kurang mampu,” jelasnya.