Palembang, CINEWS.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan pada Sabtu (15/3/2025).
Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan delapan orang yang terdiri dari anggota DPRD OKU, pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pihak swasta atau kontraktor. Selain itu, sejumlah uang juga turut disita sebagai barang bukti.
Sementara itu, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan bahwa lembaganya telah mengamankan delapan orang dari jajaran Pemerintah Kabupaten OKU.
“Benar, KPK telah mengamankan delapan orang dari Kabupaten OKU, Sumatera Selatan,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, pada Sabtu (15/3/2025) malam.
Meski demikian, Tessa belum memberikan rincian terkait nama-nama atau jabatan para pejabat yang terjaring OTT.
“Benar, ada delapan orang yang kami amankan dari Kabupaten OKU. Informasi lebih lengkap akan disampaikan dalam konferensi pers resmi,” ungkap Tessa, Sabtu (15/3/2025).
Menurut informasi, OTT ini diduga terkait dengan suap dalam bentuk fee proyek dari dana aspirasi anggota DPRD OKU. Setiap anggota dewan disebut-sebut menerima fee di muka senilai Rp500 juta dari kontraktor yang dijanjikan mendapatkan proyek.
Operasi KPK dilakukan saat para pihak tersebut tengah membahas fee proyek di sebuah lokasi di Baturaja pada Sabtu siang (15/3/2025).
Tim KPK yang telah mengintai langsung mengamankan mereka di tempat kejadian.
Setelah diamankan, para terduga kasus korupsi ini dibawa ke Mapolres OKU untuk menjalani pemeriksaan.
Kepala Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu, Ajun Komisaris Besar Polisi Imam Zamroni membenarkan bahwa pihaknya telah diminta KPK untuk menyediakan tempat pemeriksaan bagi beberapa orang yang diamankan.
“Penyidik KPK menghubungi kami siang tadi untuk meminta tempat pemeriksaan. Kami hanya memfasilitasi kebutuhan tersebut,” ujar Imam Zamroni dalam keterangannya Sabtu (15/3/2025).
Namun, ia mengaku belum mengetahui identitas maupun jumlah pasti orang yang diperiksa.
Pengamanan di lokasi pun diperketat. Pintu gerbang Mapolres OKU ditutup, dan kendaraan yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
Sejumlah keluarga dari mereka yang diamankan tampak mendatangi Mapolres OKU, beberapa di antaranya membawa koper yang diduga berisi pakaian untuk persiapan keberangkatan ke Jakarta.
Menurut informasi beredar menyebutkan, bahwa 3 dari delapan orang yang diamankan adalah anggota DPRD OKU, yakni FR dan FJ dari Komisi I, serta UH dari Komisi II. Selain itu, terdapat pula NP, Kepala Dinas PUPR OKU, serta beberapa kontraktor.
Pada Sabtu (15/3/2025) malam sekitar pukul 21.40 WIB, tim KPK meninggalkan Mapolres OKU dengan membawa para tersangka menggunakan tujuh mobil menuju Palembang.
Dari pantauan CINEWS.ID pada Ahad (16/3/2025) pagi, delapan orang yang diamankan dalam OTT KPK di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) diberangkatkan ke Jakarta.
Mereka diterbangkan menggunakan maskapai Batik Air dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada pukul 07.00 WIB.
Salah satu dari delapan orang yang terjaring OTT yang terlihat salah satunya adalah UH, Anggota Komisi I DPRD OKU dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan telah menjabat sebagai anggota dewan selama tiga periode.
Kabar ini langsung mengundang perhatian publik, mengingat peran para pejabat yang terlibat dalam kasus ini. Namun, hingga kini, KPK masih belum mengungkapkan secara detail kasus korupsi yang tengah diusut.
Dalam sebuah pernyataan, KPK akan memberikan keterangan resmi dalam waktu dekat, mengungkap skala operasi ini dan peran masing-masing pihak yang terjaring OTT.