BALAM, cinews.id – Warga RT 004 Mulia Jaya, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung menggelar musyawarah dan dengar pendapat bersama Jemaat Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) pada, Ahad (12/5/2024) malam.
Acara yang di inisiasi oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) 004 itu di hadiri oleh Pembimbing Masyarakat (Bimas) Kristen Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung Enneri Gultom, Babinsa Koramil Panjang, Bhabinkamtibmas Polsek Panjang dan Lurah Karang Maritim.
Meskipun terdapat pro dan kontra dari warga yang hadiri, namun dalam musyawarah itu terdapat kesepakatan bersama bahwa warga tidak keberatan dengan pendirian gereja dengan syarat pihak gereja dapat merealisasi solusi dari permasalahan lingkungan dampak dari lahan yang akan di bangun gereja tersebut.
Untuk di ketahui, sebelumnya lokasi lahan yang akan di bangun gereja merupakan lahan yang keberadaannya menimbulkan polemik antara warga dengan pengembang lahan.
Dalam pertemuan itu, Pendeta Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Franky S mengatakan, sebagai warga baru di lingkungan itu, pihaknya akan berusaha untuk merealisasikan keinginan yang menjadi tuntutan warga, untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang selama ini terjadi.
Saat di konfirmasi, Ketua RT 004 Tondo mengatakan, warga setuju jika pihak gereja menyelesaikan PR pengembang yang dahulu di selesaikan.
“Karena di RT kami pernah terjadi longsor akibat ulah pengembang yang lama, dan ada talud yang masih tertunda 30 meter dibelakang rumah warga yang berdekatan dengan lereng gunung,”kata Tondo usai acara musyawarah kepada CIN, Ahad (12/5/2024).
Perlu di ketahui, Jemaat Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) yang berada di kecamatan Panjang saat ini berjumlah 110 orang, dan mereka mengaku memerlukan adanya gereja bagi jemaat mereka sebagai tempat ibadah, karena selama ini dalam melakukan kegiatan peribadatan meraka berpindah-pindah dari rumah kerumah.
